Foto : Pixabay Menjadi orang tua di era milenial seperti sekarang ini mempunyai tantangan tersendiri. Pengawasan yang ekstra hati-hati harus dilakukan saat mengasuh anak yang kini dibarengi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Misalnya saja tentang kecanggihan akses internet yang bisa dijangkau dalam genggaman tangan atau kemudahan mobilitas dengan banyaknya kendaraan yang tersedia. Salah satu yang ingin saya bahas di sini adalah kecanggihan mengakses internet yang hanya dalam genggaman tangan. Ya, di era milenial ini smartphone atau telepon pintar sudah menjadi barang lazim yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Semua menjadi mudah. Segala hal bisa dilakukan secara on-line , entah itu belanja, menabung, belajar, jual-beli, dan sebagainya. Kecanggihan teknologi dalam smartphone/ HP bagai dua sisi mata uang. Bagi orang yang tepat menggunakannya, smartphone menjadi barang yang harus dimiliki. Berbeda jika yang...
Tempo hari aku menerima sebuah pesan masuk dari seseorang. [Assalamu'alaikum, ini Evi, Mba. Mau ngucapin maksih ya atas baju-bajunya. Maaf baru ngasih kabar, hapenya habis diperbaiki] Wah, ternyata kabar yang ditunggu datang juga. Setelah beberapa hari sedikit cemas, apakah barang yang aku titipkan lewat sebuah mobil angkutan pedesaan sudah sampai ke tujuan atau belum. Sebuah kardus berisi beberapa baju layak pakai, tas berbagai ukuran, dan beberapa pasang sepatu juga sandal. Jauh-jauh hari aku sudah berencana menyerahkan barang-barang hasil sortiran itu kepada orang lain melalui tangan Mba Evi ini. Sudah dua kali aku melakukan hal ini atas tawarannya untuk menyalurkan barang-barang itu. Metode Konmari yang aku terapkan sedikit banyak merubah pola pikirku akan barang. Mencoba menyingkirkan barang yang sudah tidak memberi rasa bahagia. Apa salahnya diberikan kepada orang lain, daripada menumpuk di lemari. Aku pun merasa tidak sayang telah memberikannya kepada o...
Wah keren
BalasHapusKeren 👍 kakak sudah sabtu aku belum nulis 😌😌
BalasHapusSemangat nyusul
HapusKeren kak,idenya krratif sekali
BalasHapusAku tadinya mau in ceritanya wkwkwk
BalasHapusHihi keduluan
HapusMantap kakak
BalasHapus#semangat
Semangat juga
HapusWah hebat mbak...akhirnya menemukan alasan mengapa bawang merah dan bawang putih selalu bersama
BalasHapusHaha ngarang bebas
HapusKeren kak
BalasHapusKeren, bener ya apalagi kalau diuleg jadi sambal mantah. enak
BalasHapusMaknyuss
HapusKeren kak
BalasHapusTerima kasih
HapusBersama kita pasti bisa, ya kak hehe
BalasHapusHehe pastinya
Hapusbaguuus nih ide nya hehehee
BalasHapussalam dari Kairo, silahkan mampir jg ke blog saya hehe jagan lupa difollow :)
Insyaa Allah
HapusOkey
BalasHapusKok pada bagus2 ya bercerita mengenai cerita rakyat.
BalasHapusIde keren. Semangat kak^^
BalasHapusKeren kak
BalasHapusBagus banget umm, salam kenal aku amanda dari grup london
BalasHapusTernyata cobek itu ibunya duo bawang.. inspiratif mbak.. hehe
BalasHapusKereeen.
BalasHapus