Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

BERMAIN SEPEDA

Hari ini aku berencana memberikan permainan menggunting kepada Hanan dan Nada. Menggunting bentuk apa saja dari kertas lipat. Seperti biasa, Hanan sama sekali tidak tertarik dengan kegiatan duduk tenang, berkaitan dengan kertas, pulpen, spidol, dan alat-alat lain. Hanya Nada yang menunjukkan ketertarikan dengan semua alat yang sudah disiapkan.  Hanan justru hari ini lebih sebagai bermain sepeda. Tak terhitung berapa kali dia berputar-berputar di luar dan di dalam rumah. Ya sudahlah lah, terserah dia saja. Lagi pula bermain sepeda pun pasti ada manfaatnya yang tidak kalah berguna dari belajar dengan alat tulis seperti itu.  Saat bermain sepeda, Hanan berimajinasi menjadi Pemimpin Cross.  "Mi, Hanan jadi Pemimpin Cross," ucapnya.  Disiapkannya peralatan yang mungkin bagi dia sesuai dengan apa yang dibayangkannya. Helm, sepatu boot, baju , dan celana panjang, --padahal dia sudah memakai baju sebelumnya, jadi double bajunya--, bahkan sepedanya dia pasang benda agar saat dikayuh b

BOLEH PUKUL, JANGAN KENA

Waktu Hanan masih usia 3 tahunan,  dia suka sekali memukul. Energinya seakan tidak ada habisnya untuk loncat ke sana ke mari sambil memeragakan adegan berkelahi.  Adiknya yang kala itu masih bayi sering kena sasaran,  begitu juga saya.  Seringkali waktu berbaring mengASIhi adiknya, dia memeragakan adegan berkelahi, memukul,  dan melompati saya. Setelah saya ambil kesimpulan, sepertinya dia bertingkah seperti itu karena melihat film superhero seperti ultraman, robot-robotan,  dan sejenisnya. Mulai saat itu,  saya memutuskan untuk membatasi aksesnya melihat tayangan seperti itu di tivi.  Berbagai cara saya lakukan seperti mencabut diam-diam stop kontak tivi,  mematikan kilometer listrik, menghilangkan chanel tivi, dan lain-lain.  Jika langsung dimatikan tivinya,  patati dia akan menangis. Sewaktu belum mengerti,  Alhamdulillah cara ini berhasil.  Namun,  ketika dia sudah lebih besar, dia pun bisa tahu kalau saya yang mencabut kabel dan mematikan kilometer listrik. Akhirmya saya pun pasra

SELALU MENGINGAT SEJARAH DAN HIKMAHNYA

Setiap memasuki bulan Agustus, atmosfir berbeda pasti terasa ke mana pun kita pergi. Sepanjang perjalanan, berbaris bendera merah putih dan umbul_umbul warna-warni menghiasi pinggir jalan. Belum lagi kelap-kelip lampu hias, gapura di tiap gang dengan warna khas merah putih, atau mungkin hanya hiasan sederhana dari air berwana-warni yang diisikan ke dalam plastik dan digantung di batang pohon kecil. Sungguh suasana meriah yang tidak didapati selain bulan Agustus.  Di bulan Agustus pula, rasa nasionalisme kembali menyala dan membara dibandingkan bulan-bulan lain. Apalagi saat tanggal istimewa yaitu tanggal 17 Agustus, banyak terdengar lahu-lagu nasional diputar di beberapa tempat umum, di tayangan televisi, ataupun di perkantoran pemerintah. Ya, itu tidak lain karena bulan Agustus adalah bulan kemerdekaan bagi negara Indonesia. Peristiwa bersejarah yang mengantarkan negara ini terbebas dari belengu penjajahan yang sekian lama diderita oleh rakyatnya. Proklamasi kemerdekaan yang dibacakan

BAHAGIA MENJALANI PERAN

Gambar
Foto : Pixabay Tak terasa, menjelang enam tahun sudah pernikahanku. Tak terasa pula telah kulalui dua peran selama ini, yaitu menjadi istri dan ibu bagi dua anak hasil pernikahnku. Ah, bukan tak terasa … tapi sangat terasa. Bagaimana pun, menjadi seorang istri apalagi seorang ibu menuntut keahlian yang lebih. Bisa dibilang, ahli segala bidang. Kalau seperti di tulisan_tulisan yang beredar, ibu itu merangkap berbagai peran. Seorang guru, tukang masak atau koki, ahli keuangan, arsitek, jasa laundry, bahkan cleaning service. Ya … walaupun itu hanya kiasan, tapi cukup menggambarkan bahwa begitu banyak tugas dan kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang ibu. Dulu, selagi belum menikah, enak saja memikirkan nanti setelah menikah begini-begitu, gampang paling ya seperti itu kerjaan rumah tangga. Tapi nyatanya, ada saja kejadian mengejutkan yang dialami emak-emak daster sepertiku. Ada kalanya satu hari, di mana anak selalu rewel, tantrum, dan banyak maunya. Sedangkan mood kita sebagi ibu juga

IBADAH QURBAN, SEBUAH UJIAN KEIKHLASAN

Gambar
Hari raya Idul Adha adalah hari raya ke dua umat islam yang selalu disambut penuh rasa syukur oleh umat islam. Setelah hari raya Idul Fitri tentunya. Jika saat Idul Fitri kita memiliki ritual khas yaitu puasa 30 hari sebelumnya di bulan Ramadhan, maka saat Idul Adha pun kita memiliki ritual khas yaitu puasa hari Arafah yang hanya satu hari yaitu pada tanggal 9 Dzulhijjah. Lebih baik lagi jika dilengkapi puasa tarwiyah tanggal 8 Dzulhijjah. Atau bahkan puasa sunnah mutlak dari tanggal 1 Dzulhijjah sampai dengan tanggal Dzulhijjah.  Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  “Tidak ada hari yang amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari yang sepuluh ini (10 awal Dzulhijjah)” (HR. Bukhari) Selain ritual khusus yaitu puasa sebelum  kedua hari raya ini, ada ciri khas lain dari masing-masing hari raya. Saat dul Fitri, ciri khas makanan yang tersaji adalah ketupat dan opor ayam, sedangkan saat Idul Adha adalah makanan hasil olahan dari daging kambing atau sapi. Ya, kar

AKU DAN HOBI MEMBACAKU

Sewaktu aku masih duduk di bangku Sekolah Dasar, aku sangat suka membaca. Membaca apa saja yang ada di hadapanku. Entah itu majalah bekas, sobekan koran, bahkan buku-buku yang sudah usang. Aku paling ingat ketika ada majalah bekas di rumah bibiku. Saat itu hampir setiap ada kesempatan pasti aku isi dengan membaca. Sampai-sampai nenekku yang tidak bisa melihat pun  tahu, jika awalnya ada suaraku lalu tiba-tiba hening, sudah dipastikan bahwa aku tengah asyik membaca. Ah, jika mengingat masa itu betapa indahnya. Membaca seakan menjadi candu untukku.  Kegemaran membaca terus aku lakukan hingga duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Sekolah SMP ku yang tergolong favorit memiliki perpustakaan yang cukup komplit bagi ukuran sekolah di daerah. Buku apa saja jika itu menarik, pasti langsung aku pinjam. Bahkan beberapa  jilid atau seri ensiklopedia pun aku pinjam. Sampai-sampai kartu perpustakaanku beberapa kali ganti karena seringnya aku meminjam buku. Oh iya, aku paling ingat ketika meminja

DUA MOMEN ISTIMEWA TAK TERLUPA

Gambar
Kalau ngomongin pengalaman hamil dan melahirkan itu tidak akan ada habisnya. Rasanya selalu semangat ketika harus menceritakan dua momen menakjubkan yang dialami kaum wanita ini. Sampai kapan pun dua peristiwa penting itu pasti akan selalu teringat. Pas sekali tema arisan blog Squad Blogger Odop kali tentang hamil dan melahirkan, bertepatan dengan yang ada di pikiranku saat ini. Beberapa hari yang lalu, aku baru saja bercerita tentang proses kelahiran anak pertama, Hanan. Seperti yang aku sampaikan tadi, pengalaman melahirkan akan selalu teringat. Walupun sudah lima tahun berlalu, namun detik demi detik prosesnya masih sangat aku ingat. Sangkin ingatnya dengan detail proses itu, aku bahkan kemarin menuliskannya dalam ceita bersambung sampai lima part. Hmm, kalau diturutin, mungkin akan sampai sepuluh part. Sebenarnya bukan hanya bagi istri yang melahirkan, momen ini akan srlalu teringat, tetapi hal yang sama pasti akan dirasakan suami. Pengalaman pertama istri melahirkan pastinya sanga

KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI

Gambar
Pandemi yang disebabkan oleh virus covid -19 memang telah merubah beberapa pola kehidupan manusia. Tak terkecuali dalam dunia pendidkan. Kebijakan pendidikan di masa pandemi mengharuskan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah diganti dengan kegiatan belajar online yang dilakukan di rumah. Hal ini tentu membawa dampak tersendiri bagi beberapa pihak yang terlibat, yaitu guru, murid, dan wali murid. Bagi  para guru, kegiatan belajar secara online tentunya menuntut pengetahuan teknologi yang lebih luas. Penguasaan beberapa aplikasi wajib dimiliki oleh para guru guna memudahkan  tugasnya dalam mengkoordinir tugas dari para siswa. Misalnya saja, aplikasi Google Classroom. Bagi para guru yang melek teknologi, mungkin hal ini bukan masalah besar. Namun, berbeda bagi para guru di pedesaan dengan akses internet terbatas dan mungkin  juga penguasaan akan aplikasi yang kurang. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Bagi para murid, kebijakan sekolah di rumah membuat mereka harus le

NEW NORMAL, SEBUAH HARAPAN DENGAN KETERBATASAN

Gambar
Pandemi virus corona yang melanda dunia  telah melumpuhkan  beberapa aspek kehidupan manusia. Semua kegiatan manusia dalam berbagai bidang terpaksa berhenti. Kegiatan prekonomian menjadi terganggu dengan ditutupnya pasar, toko, pusat perbelanjaan lain, bahkan tempat wisata. Mobilitas manusia yang dibatasi, mau tak mau pun membuat kegiatan transportasi  melemah dan membuat penurunan pendapatan bagi penyedia jasa transportasi. Kegiatan pendidikan terganggu dengan ditutupnya sekolah. Walaupun diganti dengan pembelajaran melalui sistem on line,tetap saja hal ini sedikit berdampak kurang baik bagi para peseta didik. Kita tentu tahu, bahwa tidak semua orang bisa menerima pembelajaran berbasis on line seperti ini. Masyarakat kampung yang terbatas sarananya, tidak sepenuhnya bisa mengikuti sistem pembelajaran ini. Kalau pun bisa mengikuti, ada kendala lain yang mengikuti. Yaitu, tidak semua orang tua wali murid berkompeten untuk mengajari anaknya bersekolah di rumah.  Hal ini saya lihat sendir

PENTINGNYA ADAB SEBELUM TIDUR 2

Gambar
Foto : Pixabay Beberapa waktu yang lalu, pernah membaca sebuah berita di laman media sosial tentang seorang anak yang tewas ketika tidur karena digigit ular welang/ weling. Sungguh peristiwa  yang cukup mengenaskan,  mengingat  kejadian ini tentunya sangat tidak terduga. Ketika sedang dalam keadaan tidak sadar,  ternyata ada bahaya yang mengancam.  Sama, seperti kejadian yang aku ceritakan di postingan sebelumnya, ketika telinga suami kemasukan serangga saat sedang tertidur, sehingga merasa kesakitan. https://anisasustianing.blogspot.com/2020/05/pentingnya-adab-sebelum-tidur.html?m=1 Hal-hal tak terduga seperti inilah yang perlu kita waspadai dan perlu diantisipasi agar tidak terjadi.  Bagaimana caranya?  Yaitu dengan cara melaksanakan adab-adab sebelum tidur. Adab pertama adalah membersihkan tempat tidur.   Membersihkan tempat tidur bukan hanya benar secara logika untuk mencegah apa-apa yang sekiranya berbahaya bagi diri kita seperti hewan,  atau kotoran apa pun yang membuat tidur kur

MEMASAK KETUPAT DI MAGIC COM

Gambar
Lebaran tahun ini sungguh berbeda. Social distancing karena pandemi Corona membuat aktivitas di hari raya sedikit terbatas. Silaturahim yang biasanya kita lakukan dengan pertemuan keluarga pun harus ditunda pelaksanaannya. Berkumpul di hari raya tahun ini cukup dengan keluarga inti atau keluarga dekat yang memang selalu bersama sehari-harinya. Bukan keluarga yag datang dari luar kota. Namun begitu, suka cita Idul Fitri tetap kita rasakan.  Bagaimanapun Idul Fitri adalah hari raya yang patut kita rayakan walau dengan keterbatasan. Salah satu tradisi untuk merayakannya adalah dengan menghidangkan makanan khas Idul Fitri,  seperti kue-kue lebaran, ketupat dan opor ayam,  atau makanan lainnya.   Ngomong-ngomong tentang ketupat, ini adalah salah satu makanan yang cukup khas. Ketupat mirip lontong,  karena sama-sama terbuat dari beras. Yang membuat khas adalah bungkusnya yang terbuat dari daun kelapa atau janur yang dianyam sedemikian rupa dan membentuk sebuah bangun.  Selain itu, memasak ke

PENTINGNYA ADAB SEBELUM TIDUR

Gambar
Foto : Pinterest Semalam sekitar pukul dua dini hari hari, terjadi insiden yang cukup membuat panik. Saat itu aku belum tidur setelah mengerjakan tantangan menulis seperti biasa,  dan menyimak FBG Matrikulasi IIP, dan sama sekali tidak merasa ngantuk lagi.   Mau tidur rasanya tanggung,  nanti bangun sahurnya kesiangan. Akhirnya memutuskan untuk berbaring di samping suami yang sudah tertidur di dipan ruang tengah.  Sambil menyalakan alarm dan sedikit membangunkannya,  aku berkata,  "Bi,  nanti Ummi bangunin kalau telat sahur." Suami yang masih ngantuk menjawab dengan suara yang tidak jelas. Namun,  tiba-tiba suami berteriak,  " Aaahh ...apa ini?  Telingaku kemasukan sesuatu!" Sontak aku kaget dan ikut berteriak. Dalam hati sempat berpikir mungkin suami lagi ngigau,  tapi setelah lampu dinyalakan ternyata benar dia sedang memegangi telinga,  menutup, dan menarik-narik telingannya.   Subhanallah, melihat suami yang terus berkata

MEMBACA DAN MENYIMPULKAN

Gambar
Blog Mba Yoharisna Senang rasanya bergabung dengan grup Squad Blogger ODOP. Banyak ilmu tentang dunia blogging yang dibagikan oleh aanggota lain di grup ini.  Pastinya mereka adalah blogger yang sudah banyak pengalaman di dunia ini.  Aku sendiri terbilang masih baru mengenal dunia blogging. Jujur saja,  baru membuat blog setelah bergabung dalam oprec komunitas ODOP Batch 7. karena masih baru inilah,  blogku masih sekadarnya.  Terpenting bagiku,  adalah tetap belajar mengisinya dengan  tulisan bermanfaat.   Bergabung dalam grup ini pun mau tidak mau harus mengikuti aturan yang ada. Salah satunya mengikuti tantangan yang diberikan.  Dulu saat masih di kelas nonfiksi,  ada tantangan untuk mengikuti lomba blog.  Itu menjadi pengalaman pertama kali bagiku. Kemudian ada lagi, tantangan menentukan niche blog dan alasannya.  Lalu,  ada pula tantangan mereview produk sesuai niche blog.   Setiap tantangan memberikan pengalaman baru bagiku.  Nah,  tantangan kali in

TAAT ATURAN SALAT DI RUMAH

Bulan Ramadhan kali ini sungguh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Euforia kemeriahan untuk menyambut bulan mulia sedikit berkurang. Suasana pun sedikit murung karena pandemi corona yang sedang melanda sebagian besar belahan dunia.  Tak terkecuali Indonesia. Banyak spekulasi beredar di tengah masyarakat menjelang Ramadhan kali ini.  Menebak-nebak apakah salat tarawih juga dihimbau untuk dilaksanakam di rumah seperti salat lainnya yang lebih dulu mendapat aturan ini. Kebanyakan orang merasa "galau" dengan keadaan ini. Mereka merasa kurang afdhal jika melaksanakan salat tarawih di rumah.  Entah itu karena tidak semangat,  takut salah,  atau bahkan menganggap pahalanya akan berkurang. Masyarakat di daerah yang belum terlalu terdampak corona mungkin yang paling enggan untuk menerima himbauan pemerintah untuk salat di rumah.  Mereka berpikiran bahwa kebijakan tersebut hanya berlaku untuk kawasan red zone pandemi Corona.  Di daerah tempat tinggal saya salah satunya.  Masih banyak

SETIAP ANAK PUNYA KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MASING-MASING

Gambar
Foto : Pixabay Sudah lebih dari satu minggu ini,  saya mengikuti grup @binar_bermainbelajar. Grup bagi para ibu yang konsisten menemani anak bermain. Namun,  bukan sekadar bermain tapi memberikan permainan eedikatif kepada anak-anaknya.  Bermain dan belajar, belajar dan bermain.  Niat awal saya ikut grup ini adalah untuk mendapatkan ide main apa saja yang bisa diberikan kepada dua anak saya.  Hanan yang berusia 4 tahun 9 bulan, dan Nada yang berusia 2 tahun 7 bulan. Jujur saja,  kadang saya merasa buntu ide untuk memberikan permainan apa kepada mereka. Ada saja kendala untuk bermain bermakna dengan mereka.  Penyebab terbesarnya memang saya sendiri sebagai ibu yang kurang kreatif. Bersyukur sekali saya bisa bergabung dengan grup ini.  Saya jadi bisa meniru ide-ide main apa saja yang dilakukan oleh bunda di @binar_bermainbelajar lainnya. Rasa malas untuk "mengeksekusi" permainan pun sedikit terkikis.  Saya menjadi semangat untuk melakukan permainan bersama