DUA MOMEN ISTIMEWA TAK TERLUPA

Kalau ngomongin pengalaman hamil dan melahirkan itu tidak akan ada habisnya. Rasanya selalu semangat ketika harus menceritakan dua momen menakjubkan yang dialami kaum wanita ini. Sampai kapan pun dua peristiwa penting itu pasti akan selalu teringat.

Pas sekali tema arisan blog Squad Blogger Odop kali tentang hamil dan melahirkan, bertepatan dengan yang ada di pikiranku saat ini. Beberapa hari yang lalu, aku baru saja bercerita tentang proses kelahiran anak pertama, Hanan. Seperti yang aku sampaikan tadi, pengalaman melahirkan akan selalu teringat. Walupun sudah lima tahun berlalu, namun detik demi detik prosesnya masih sangat aku ingat. Sangkin ingatnya dengan detail proses itu, aku bahkan kemarin menuliskannya dalam ceita bersambung sampai lima part. Hmm, kalau diturutin, mungkin akan sampai sepuluh part.



Sebenarnya bukan hanya bagi istri yang melahirkan, momen ini akan srlalu teringat, tetapi hal yang sama pasti akan dirasakan suami. Pengalaman pertama istri melahirkan pastinya sangat membuat para calon bapak baru merasa tegang, grogi, bahkan mungkin takut.  Jadi teringat ketika habis melahirkan Hanan, iseng aku membuka hape Suami, aku lihat chatnya dengan teman-teman. Dalam satu chat kepada bagian personalia kantornya tertulis, 

[Maaf ya Mbak, tadi nggak sempat ijin dulu. Maklum lagi tegang-tegangnya]. 

Wah, membaca chat itu aku langsung merasa senang sekali sekaligus terharu. Ternyata walaupun pembawaanya kalem, tetap saja dia merasa grogi. So sweet dah, hehe …. Oh iya, yang paling membuat aku merasa sangat dicintai oleh Suami adalah ketika ibuku bercerita, kalau Suami sempat nangis sambil cium tangan Ibu waktu mereka habis sholat maghrib berjamaah paska menemaniku melahirkan anak pertama.

Huaaa I love you so, my husband, itu semua aku lakukan untukmu dan anakmu, wkwkwk. 

Ah, ada lagi momen manis saat ‘suami mendampingi istri melahirkan’ yang dilakukakan suamiku. Waktu lahiran anak ke dua, mungkin dia tidak segrogi dulu waktu melihatku melahirkan anak pertama. Namun, tetap saja rasa grogi pasti ada. Terbukti begitu anak ke dua lahir, dia langsung cium-cium keningku pertanda senang campur lega mungkin ya, hehe ….

Untuk meyakinkan seperti apa yang dirasakan Suami ketika mendampingi istri melahirkan, kemarin aku sempat tanya ke dia, 
“Bi, pas Ummi lahiran Hanan, Abi perasaannya gimana tuh? Jujur lho, ini buat data tulisan, haha.”

Setelah beberapa detik seperti berpikir akhirnya dia jawab,
“ Ya, gimana ya? Pastinya harap-harap cemas, dan pasti mensuport dong.”

“Yakin? Nggak kasihan gitu lihat Ummi kesakitan?” semakin kepo aku tanya, mumpung kan lagi bahas ini.

“Ya nggak lah, kalau kasihan kan kesannya nggak ngasih semangat. Malah bisa bikin Ummi down juga kan?”

Oh iya iya, aku pun manggut-manggut. Benar sekali yang diucapkannya. Aku selalu ingat apa yang dilakukannya ketika mendampingku melahirkan. Beberapa kali selama menunggu pembukaan lengkap, dia selalu mensuport dengan melafalkan doa-doa yang ditiupkan ke ubun-ubunku. Itu menjadi penyemangat tersendiri bagiku dalam melaui proses persalinan. 

Alhamdulillah sekali, beruntung memiliki suami siaga yang dibutuhkan saat melalui proses itu. 

Seperti halnya melahirkan, proses yang tak kalah unforgetable adalah masa-masa sembilan bulan sebelumnya. Yaitu ketika menjalani proses kehamilan. Proses kehamilan memang proses yang penuh cerita. Bahkan, dalam Al Quran pun Allah membahas masalah ini. Dalam Surat Luqman Allah menyebutkan bahka kehamilan adalah proses kepayahan yang bertambah-tambah. Maasyaa Allah betapa mulianya perjuangan wanita dalam melalui proses kehamilan.

Sudah menjadi hal yang lumrah ketika wanita hamil banyak merasakan hal-hal berbeda dari sebelumnya. Banyak mitos tentang ibu hamil yang biasa dialami oleh beberapa wanita. Pernah mendengar seorang wanita hamil yang katanya benci sama bau suaminya, benci bau sabun, benci bau makanan, dan lain sebagainya. Katanya kalau bau itu tercium pasti akan sebal atau yang umum dialami, yaitu mual-mual. Jadi, mereka akan sebisa mungkin menjauhinya.Tapi ada pula wanita hamil  yang malah mencari bau. Katanya ada wanita hamil yang suka bau minyak tanah, suka bau bensin, dan lain sebagainya.

Hal-hal aneh di luar kebiasaan itu mungkin hanya bagi sebagian orang. Kalau aku sendiri sama sekali tidak mengalami hal-hal aneh bahkan ngidam sekalipun. Dua kehamilan yang sudah aku jalani sama sekali tida berbeda dengan hari-hari biasa. Hamil, hamil aja, nggak pake ngidam atau aneh-aneh. Tidak ada pantangan. Kata orang sih namanya hamil ngebo. Satu-satunya hal yang paling berasa beda saat hamil adalah nafsu makan yang tinggi. Ehem, bawannya laper terus, apa aja dimakan, hehe ….

Ini pun yang membuat aku bersyukur lagi. Manjalani kehamilan yang ringan dan menyenangkan. Tanpa mual, tanpa keluhan berarti, tanpa ngidam aneh-aneh, dan yang pasti ngebo. Tidak ada makanan yang ditolak oleh perut. Selalu bersyukur dengan apa yang aku alami. Semoga di kehamilan selanjutnya, akan seperti ini terus yang terjadi. 

Bagiku, hamil dan melahirkan adalah dua momen istimewa sekaligus menyenangkan yang tak akan pernah terlupa. Dari dua proses inilah gelar dan peranku berubah. Dari yang dulunya seorang anak, lalu berubah menjadi istri. Setelah dua proses inilah peranku berubah menjadi ibu. Maasyaa Allah Barakallah, terima kasih Engkau telah Mengamanahkan buah hati kepadaku dan Suami. Semoga anak-anak yang aku lahirkan menjadi anak sholih/ sholihah yang selalu taat pada Allah dan Rasul-Nya. Dan menjadi penyelamat bagi orang tuanya di akhirat kelak. Aaamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW BUKU THE POWER OF DASTER

HADIAH UNTUK RESTU

PILIH PUNYA HUTANG ATAU PIUTANG?