Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

BOLEHKAH IBU MARAH?

Gambar
Flyer Kulwap Bedah Buku Don't Be Angry,  Mom Setiap orang pasti pernah marah.  Begitu pun dengan seorang ibu.  Siapa yang biasanya dimarahi oleh ibu?  Ya,  sudah pasti anaknya. Banyak ibu yang memarahi anaknya karena berbagai alasan.  Entah itu anak rewel,  anak nangis, anak bandel,  dan sebagainya.  Saya yang seorang ibu dua orang balita dengan usia cukup dekat menyadari,  betapa sering saya meluapkan emosi dengan kemarahan. Alasan kemarahan biasanya karena kejailan si kakak kepada adiknya.  Sulit sekali mengontrol kemarahan,  ketika melihat si kakak menyiram air kepada adiknya atau memukulnya.  Banyak artikel tentang parenting yang sudah saya baca tentang mengotrol emosi terhadap anak. Namun,  tetap saja sulit sekali menahan nada tinggi meluncur dari mulut kala emosi menyerang.  Kemarin pun saya mengikuti kuliah Whats'App Bedah Buku Don't Be Angry, Mom karya dr.  Nurul Afifah sebagai upaya belajar untuk mengetahui apa sih sebenarnya yang terjadi ket

VONIS (cermin/ fiksi)

Ruangan berpendingin ini tidak membuatku merasa sejuk. Namun,  yang kurasakan justru sebaliknya.  Rasa cemasku menunggu hasil pemeriksaan dari dokter membuat degup jantung menjadi lebih cepat. Second opinion telah kupilih sebagai upayaku meyakinkan diri atas vonis dokter sebelumnya. Kuharap kali ini hasilnya akan berbeda.  "Hasil pemeriksaan sudah keluar, Bu Dewi. Anda bisa membacanya sendiri." Dokter Andy memberikan secarik kertas dari asistennya kepadaku.   "Apa saya masih bisa sembuh, Dok?" Sekuat tenaga kucoba menahan bulir bening yang hendak menetes, menyadari hasil pemeriksaan kali ini tak berbeda.   "Kita manusia hanya berusaha, Allah yang menentukan. Secepatnya kita lakukan kemo terapy untuk mencegah penyebaran sel kangker ini."  Dunia seakan berhenti berputar. Sedih, takut, dan cemas bercampur menjadi satu dalam benakku. Bagaimana caranya aku memberi tahu Mas Arya tentang hal ini. Bagaimana jika kemo yang ditempuh tidak berhasil? Bagaimana jika na

SEMOGA SEGERA BERLALU

Tadi siang saya melihat tayangan televisi tentang berbagai imbas dari adanya virus Corona di berbagai belahan dunia. Ada seorang atlit yang beraksi merekam kegiatan olah raganya, tetapi tetap di dalam rumah.  Ya,  aksi itu adalah sebagai bagian dari kampanye untuk tetap diam di rumah.  Menjaga agar penyebaran virus tidak semakin meluas.  Ada pula kebun binatang yang menutup operasionalnya melayani pengunjung,  namun tetap memberikan informasi tentang koleksi hewan-hewannya melalui tayangan streaming di internet. Ada satu tayangan yang cukup membuat shock yaitu pengalih fungsian gelanggang es di Jerman yang biasanya menjadi tempat olah raga ice skating menjadi tempat penyimpanan mayat. Hal itu dikarenakan rumah sakit sudah tidak menpung banyaknya mayat yang meninggal akibat wabah corona ini. Subhanallah ...  Sungguh jika Allah berkehendak, hanya karena makhluk yang sangat kecil, sanggup menjadikan dunia dan kehidupannya "terganggu". Semua orang me

HIKMAH BELAJAR DI RUMAH

Sudah lebih dari satu minggu himbauan #dirumahaja untuk mencegah penyebaran virus corona diberlakukan.  Anak-anak sekolah masih dengan kegiatannya belajar di rumah.  Atau mungkin hanya bermain-main.   Banyak cerita dan fenomena yang terjadi atas kebijakan libur sekolah dadakan ini. Banyak ibu-ibu yang mendadak pusing karena harus mendampingi dan mengajari anak-anaknya pelajaran serta mengerjakan berbagai tugas sekolah via online. Mereka biasanya orang tua yang cenderung "menyerahkan sepenuhnya" anak-anak mereka kepada pihak sekolah. Mungkin juga orang tua yang kurang cakap dalam menjelaskan pelajaran, walaupun sebenarnya bisa.  Ada pula ibu-ibu yang katanya,  susah mengendalikan emosi,  berteriak kepada anak demi mengajari mereka belajar. Namun,  tak sedikit ibu-ibu yang tetap stay cool,  membersamai anak dengan berbagai kegiatan permainan edukatif untuk anak-anaknya selama belajar di rumah.   Apa pun itu,  semua orang tua pasti akan memberikan yang te

WASPADA! ADA KONTEN PORNOGRAFI DI KARAKTER ANIMASI

Gambar
Foto : Google (Ini bukan gambar yang saya ceritakan)  Baru saja saya membaca sebuah tulisan di sebuah grup kepenulisan tentang perbedaan anime dan kartun. Walaupun sama-sama berbentuk tayangan animasi,  ternyata ada perbedaan antara anime dan kartun.  Kartun lebih cenderung menggambarkan tokoh yang sesuai untuk anak kecil seperti hewan,  atau karakter terkenal seperti Mickey Mouse, Donald Duck,  dan semacamnya. Sedangkan anime,  adalah tayangan animasi dari Negeri Sakura yang biasanya menggambarkan tokoh remaja atau manusia dewasa. Biasanya tayangan anime ini memang menampilkan adegan kekerasan yang tidak pantas dilihat oleh anak-anak.   Kesimpulan dari tulisan tersebut adalah bahwa anime kurang layak menjadi tontonan bagi anak-anak.  Apalagi masih usia balita.   Saya sangat setuju dengan tulisan tersebut,  karena saya memiliki sedikit cerita bersama anak saya terkait sebuah gambar tokoh animasi.  Suatu ketika saat saya sedang berkunjung ke rumah orang tua

5 MANFAAT FOOD PREPARATION (REVIEW KELAS PAWON)

Gambar
Foto : Kelas PAWON Di era milenial seperti sekarang ini, begitu banyak informasi yang bisa kita dapatkan dengan mudah.  Salah satu faktornya adalah karena kemudahan akses internet. Hanya dengan sentuhan jari,  kita bisa mendapatkan informasi apa yang dibutuhkan.  Selain dengan mesin pencari di internet yang menyediakan berbagai banyak artikel, gambar, atau video,  kita pun bisa memanfaatkan media sosial yang ada. Berbagai sarana belajar berbentuk grup-grup di media sosial memanjakan kita untuk mendapat informasi atau sekadar berbagi pengalaman sesama anggota grup,  yang berguna untuk menambah ilmu pengetahuan. Siapa saja tentu terbantu dengan kemudahan seperti itu. Sebagai pelajar,  berguna agar bisa memperoleh pengetahuan di luar bangku sekolah.  Sebagai pelaku bisnis,  bisa untuk menambah referensi untuk mengembangkan bisnisnya. Sebagai pedagang, bisa juga untuk memperluas area pasarnya. Semua informasi berguna untuk memecahkan masalah.   Tak terkecuali

SIKAP SEORANG MUSLIM MENGHADAPI VIRUS CORONA

Gambar
Belakangan ini dunia digemparkan oleh sosok makhluk kecil yang tak tampak oleh mata namun bahayanya cukup nyata, makhluk tersebut pertama kali mewabah di wilayah wuhan, salah satu wilayah di Negara China. Makhluk tersebut bernama covid 19 atau yang lebih dikenal dengan virus corona, yang kemudian menyebar ke berbagai Negara di sekitarnya termasuk Negara kita Indonesia, dengan dirilisnya sebuah pernyataan dari pemerintah yang menyatakan bahwa ada 2 warga Negara Indonesia yang positif terkena virus corona   seluruh Negara di dunia ini dibikin sibuk untuk menghadapi virus tersebut dan sebagiannya dibuat panik karena khawatir akan ikut terjangkit,, Lantas bagaimana seharusnya kita sebagai umat muslim harus bersikap menghadapi fenomena ini? Yg pertama, adalah dengan ber muhasabah Melakukan introspeksi diri dan segera memperbaharui taubat kita kepada Allah SWT,   karena tidak ada satu musibahpun yang Alloh turunkan ke bumi ini melainkan disebabkan karena perbuatan dosa manusia