SIKAP SEORANG MUSLIM MENGHADAPI VIRUS CORONA
Belakangan ini dunia
digemparkan oleh sosok makhluk kecil yang tak tampak oleh mata namun bahayanya
cukup nyata, makhluk tersebut pertama kali mewabah di wilayah wuhan, salah satu
wilayah di Negara China. Makhluk tersebut bernama covid 19 atau yang
lebih dikenal dengan virus corona, yang kemudian menyebar ke berbagai Negara di
sekitarnya termasuk Negara kita Indonesia, dengan dirilisnya sebuah pernyataan
dari pemerintah yang menyatakan bahwa ada 2 warga Negara Indonesia yang positif
terkena virus corona seluruh Negara di
dunia ini dibikin sibuk untuk menghadapi virus tersebut dan sebagiannya dibuat
panik karena khawatir akan ikut terjangkit,,
Lantas bagaimana seharusnya
kita sebagai umat muslim harus bersikap menghadapi fenomena ini?
Yg pertama, adalah dengan ber muhasabah
Melakukan introspeksi diri dan segera memperbaharui
taubat kita kepada Allah SWT, karena
tidak ada satu musibahpun yang Alloh turunkan ke bumi ini melainkan disebabkan
karena perbuatan dosa manusia itu sendiri,
Alloh SWT berfirman :
وَمَآأَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ
وَيَعْفُوا عَن كَثِيرٍ
“Dan apa saja musibah yang menimpa
kalian maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah
memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Q.s. Asy-Syura: 30).
Dalam sebuah hadist Rosululloh SAW
juga bersabda :
لَمْ تَظْهَرْ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى
يُعْلِنُوا بِهَا إِلَّا فَشَا فِيهِمْ الطَّاعُونُ وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ
تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمْ الَّذِينَ مَضَوْا ْ
Tidaklah kekejian menyebar di suatu
kaum, kemudian mereka melakukannya dengan terang-terangan kecuali akan tersebar
di tengah mereka penyakit Tha’un dan kelaparan yang belum pernah terjadi
terhadap para pendahulu mereka.
(al hadist HR.Ibnu Majah)
Dalam hadist di atas Rosululloh SWT
menyebutkan ketika suatu kaum melakukan perbuatan keji (kemaksiatan kepada
Allah) dan dilakukan secara terang-terangan, niscaya Alloh akan turunkan bala
berupa wabah penyakit tho’un, penyakit menular kepada kaum tersebut dan musibah
kelaparan, dan wabah virus corona ini
sejenis dengan tho’un yang disebutkan oleh Rosululloh SAW tersebut.
Dan perlu kita ketahui bahwa ketika
Alloh SWT sudah menurukan balanya kepada suatu kaum maka yang terkena bukan
hanya yang melakukan perbuatan dosa tersebut saja, akan tetapi orang lain yang
berada ditempat tersebut akan ikut terkena meskipun tidak ikut andil melakukan
perbuatan dosa tersebut. Sebagaimana firman Alloh SWT :
وَٱتَّقُوا۟ فِتْنَةً لَّا تُصِيبَنَّ
ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ مِنكُمْ خَآصَّةً ۖ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ
ٱلْعِقَابِ
Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.
Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.
Maka disinilah pentingnya sebuah amar ma’ruf nahi munkar, keliru
sebuah pernyataan yang mengatakan biarkan orang lain yang berbuat dosa asalkan
saya tidak melakukannya sehingga tidak melakukan pengingkaran maupun
peringatan, karena ketika Alloh sudah menurunkan adzabnya semua akan terkena,
kecuali yang diselamatkan oleh Alloh SWT.
Yang kedua¸
agar kita memperkokoh keimanan dan ketawakalan kita kepada Alloh
SWT. Disaat ini keimanan umat islam tengah diuji oleh Alloh SWT. Maka jagalah
keimanan dan ketawakalan kita kepada Alloh SWT dengan tetap tenang menghadapi
semua ini jangan sampai terbawa oleh suasana sehingga ikut ketakutan dan panik yang berlebihan kepada virus tersebut,
padahal segala sesuatu yang terjadi diatas muka bumi ini terjadi atas kehendak
Alloh SWT dan semuanya sudah tertulis dalam catatan taqdir di lauhul mahfudz,
Rasululloh SAW bersabda :
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ النَّبيُّ : لاَ عَدْوَى,
وَلاَ طِيَرَةَ , وَأُحِبُّ الْفَأْلَ الصَّالِحَ
tidak ada penyakit menular, tidak ada kesialan dan saya mencintai ucapan-ucapan yang baik (HR.Muslim)
tidak ada penyakit menular, tidak ada kesialan dan saya mencintai ucapan-ucapan yang baik (HR.Muslim)
Para ulama menyebutkan
tidak ada penyakit menular dengan sendirinya melainkan terjadi atas kehendak
Alloh SWT, jika Alloh berkehendak maka akan terjangkit meskipun berlindung
dibalik tembok yang sangat tebal sekalipun
Kewajiban kita adalah
menjaga keimanan kita dan bertawakal sepenuhnya kepada Alloh SWT, karena
seandainya kita terkena virus tersebut wal ‘iyadzu billah namun dalam keadaan
beriman kepada Allah SWT, dijanjikan pahala syahid oleh rosululloh SAW,
sebagaimana rosululloh sebutkan dalam hadisnya :
الطَّاعُونُ شَهَادَةٌ لِكُلِّ مُسْلِمٍ
Artinya:
"Kematian karena wabah thoun adalah syahid bagi setiap muslim (yang
meninggal karenanya). (HR Bukhori)
Yang
Ketiga, agar kita
melakukan ikhtiyar dan sebab yang syar’i untuk melindungi diri
dari virus corona tersebut,
diantaranya dengan cara berdoa
meminta perlindungan kepada Alloh SWT, seperti doa yang diajarkan oleh
Rosululloh SAW :
اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ ، وَالجُنُونِ ، والجُذَامِ ، وَسَيِّيءِ
الأسْقَامِ
"Ya Allah, Aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila, lepra dan keburukan segala macam penyakit."
Kemudian berusaha tidak
memasuki wilayah yang sudah terjangkit, sebagaimana rosululloh SAW sabdakan :
إِذَا سَمِعْتُمُ
الطَّاعُونَ بِأَرْضٍ، فَلاَ تَدْخُلُوهَا، وَإِذَا وَقَعَ بِأرْضٍ، وأنْتُمْ
فِيهَا، فَلاَ تَخْرُجُوا مِنْهَا. متفق عَلَيْهِ
“Apabila kalian
mendengar wabah tha’un melanda suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya.
Adapun apabila penyakit itu melanda suatu negeri sedang kalian ada di dalamnya,
maka janganlah kalian keluar dari negeri itu.” (Muttafaqun ‘alaihi)
kemudian menjaga imunitas tubuh kita dan kebersihan diri (dengan menjaga wudhu/ dawamul wudhu) dan lingkungan kita, serta menjalankan saran-saran medis yang ada.
Semoga kita senantiasa
dilindungi oleh Alloh SWT dari segala bentuk bala dan bencana amiiin ya robbal
alamiin…
Jum’at, 6 Maret 2020
Komentar
Posting Komentar