HIKMAH BELAJAR DI RUMAH

Sudah lebih dari satu minggu himbauan #dirumahaja untuk mencegah penyebaran virus corona diberlakukan.  Anak-anak sekolah masih dengan kegiatannya belajar di rumah.  Atau mungkin hanya bermain-main.  

Banyak cerita dan fenomena yang terjadi atas kebijakan libur sekolah dadakan ini. Banyak ibu-ibu yang mendadak pusing karena harus mendampingi dan mengajari anak-anaknya pelajaran serta mengerjakan berbagai tugas sekolah via online. Mereka biasanya orang tua yang cenderung "menyerahkan sepenuhnya" anak-anak mereka kepada pihak sekolah. Mungkin juga orang tua yang kurang cakap dalam menjelaskan pelajaran, walaupun sebenarnya bisa. 

Ada pula ibu-ibu yang katanya,  susah mengendalikan emosi,  berteriak kepada anak demi mengajari mereka belajar. Namun,  tak sedikit ibu-ibu yang tetap stay cool,  membersamai anak dengan berbagai kegiatan permainan edukatif untuk anak-anaknya selama belajar di rumah.  

Apa pun itu,  semua orang tua pasti akan memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya.  

Kejadian "seru" yang dialami para orang tua saat menemani anak belajar di rumah adalah bumbunya.  Karena,  sebenarnya kegiatan belajar di rumah ini mempunyai beberapa hikmah yang bisa diambil sebagai bahan perenungan.  

Pertama,  mendekatkan hubungan antar orang tua dan anak.

Kedekatan yang biasanya terjeda waktu ketika anak bersekolah di sekolah formal menjadi lebih intens. Orang tua pun akan menjadi lebih paham bagaimana penerimaan anak terhadap pelajaran. Bagaimana dia menangkap informasi, bagaimana dia menyelesaikan tugas,  dan lain sebagainya. 

Ke dua, melatih kecakapan orang tua. 

Orang tua yang biasanya hanya mengandalkan guru untuk mengajari anak,  akan lebih terlatih untuk mengajari anak-anaknya belajar.  Tugas dari guru,  mau tidak mau harus dikerjakan bersama.  Anak belajar,  orang tua pun ikut belajar. 

Ke tiga, dapat mengontrol kegiatan belajar anak. 

Ketika anak diliburkan dan diserahi berbagai macam tugas,  orang tua pun menjadi lebih disiplin dalam "menyuruh" anak belajar.  Tugas mana yang belum diselesaikan, dapat kita amati dan bisa kita bimbing mereka untuk menyelesaikan tugasnya.  

Kegiatan anak belajar di rumah mungkin menyita waktu orang tua. Namun, segala sesuatu pasti memiliki hikmah di dalamnya. Peran guru memang tak bisa dipandang sebelah mata,  tapi peran orang tua tidak akan pernah tergantikan.  Sosok orang tua adalah panutan bagi anak, dan lingkungan keluarga adalah lingkungan yang paling berperan dalam mencetak karakter seorang anak.  Dengan kata lain,  belajar di rumah mengembalikan fungsi orang tua sebagai panutan bagi anak-anak.  

Semangat bagi para orang tua yang sedang berjuang menjadi contoh bagi anak-anaknya. Semoga upaya yang dilakukan dapat berbuah kebaikan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HADIAH UNTUK RESTU

BERBAGI ITU INDAH

PILIH PUNYA HUTANG ATAU PIUTANG?