BERMAIN SEPEDA


Hari ini aku berencana memberikan permainan menggunting kepada Hanan dan Nada. Menggunting bentuk apa saja dari kertas lipat. Seperti biasa, Hanan sama sekali tidak tertarik dengan kegiatan duduk tenang, berkaitan dengan kertas, pulpen, spidol, dan alat-alat lain. Hanya Nada yang menunjukkan ketertarikan dengan semua alat yang sudah disiapkan. 

Hanan justru hari ini lebih sebagai bermain sepeda. Tak terhitung berapa kali dia berputar-berputar di luar dan di dalam rumah. Ya sudahlah lah, terserah dia saja. Lagi pula bermain sepeda pun pasti ada manfaatnya yang tidak kalah berguna dari belajar dengan alat tulis seperti itu. 

Saat bermain sepeda, Hanan berimajinasi menjadi Pemimpin Cross. 
"Mi, Hanan jadi Pemimpin Cross," ucapnya. 
Disiapkannya peralatan yang mungkin bagi dia sesuai dengan apa yang dibayangkannya. Helm, sepatu boot, baju , dan celana panjang, --padahal dia sudah memakai baju sebelumnya, jadi double bajunya--, bahkan sepedanya dia pasang benda agar saat dikayuh berbunyi seperti motor cross. 

Awalnya dia kesulitan memasang benda itu, namun aku biarkan saja sesuai keinginannya. Hingga akhirnya dia menemukan cara lain yaitu menekan bagian belakang dudukan sepedanya sehingga bagian sepeda bagian belakang menyentuh ban dan menimbulkan bunyi yang diinginkannya. 

"Wah, hebat jadi pemimpin cross, Ummi jadi apa dong sama Dede?" sahutku. 

"Ummi jadi Bu Guru, Dede jadi penulis," jawabnya. Mungkin karena melihat adiknya masih asyik dengan alat tulis yang aku sediakan tadi. 

Wah, jawaban yang cukup membuatku surprise. Saat itulah aku coba menyisipkan adab kepada Allah dengan membimbingnya membaca doa. 

"Hanan suka ya sama ya sepeda barunya?  Hanan harus bersyukur dan baca doa." 

Aku pun membimbingnya membaca doa, "Alhamdulillahi bini'mati tathimushsholihaat". 

Berulang-ulang kami bertiga membaca ada itu. Jadilah, sambil bermain sepeda bagi Hanan dan mencoret-coret bagi Nada, sambil mereka menambah hafalan doa. 

Yakinlah bahwa setiap anak memiliki minat dan keinginan sendiri. Begitu pula saat belajar. Ketika aku meminta atau memaksa anak untuk mau berkegiatan sesuai rencana, sering kali gagal dan berakhir drama. Terbukti saat dibiarkan sesuai keinginan  mereka, justru di sore harinya mereka --terutama Hanan--, justru yang meminta untuk bermain kertas dan pensil warna. 

#harike1
#tantangan15hari 
#zona4gayabelajarstimulasikreativitas
#pantaibentangpetualang 
#institutibuprofesional 
#petualangbahagia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW BUKU THE POWER OF DASTER

HADIAH UNTUK RESTU

PILIH PUNYA HUTANG ATAU PIUTANG?