TIPS KETIKA ANAK SAKIT

Manusia tidak selamanya sehat,  adakalanya diserang rasa sakit.  Tak terkecuali anak-anak.  Kondisi anak yang masih rentan membuat anak sering mengalami sakit. Sakit panas, mual-muntah, dan diare adalah penyakit yang umumnya melanda anak-anak. Biasanya terjadi saat musim pancaroba,  pergantian dari musim hujan ke musim kemarau,  atau sebaliknya.

Seperti yang anak-anak saya alami saat ini.  Si kecil Nada tiba-tiba saja muntah saat sedang tidur malam sekitar pukul 03.00 dini hari.  Beberapa kali dia memuntahkan isi perutnya hingga siang hari ini. Apa yang dia makan atau minum,  pasti dikeluarkan lagi. Padahal, sehari sebelumnya baru saja kakaknya Hanan mengalami hal yang sama.

Sebagai ibu,  tentu saja saya merasa khawatir. Namun, saya harus tetap tenang. Beberapa kali menghadapi anak sakit membuat saya lebih berpengalaman dalam menghadapinya.

Saya pun mempunyai beberapa tips yang harus dilakukakan ketika anak sakit.

Pertama,  kenali sebabnya.

Misalnya ketika anak mual-muntah,  coba dipikirkan lagi apa yang dia makan sebelumnya. Bisa saja anak "keracunan" makanan. Amati reaksinya terhadap makanan tertentu.  Anak saya yang pertama termasuk sensitif terhadap beberapa makanan. Jika tidak cocok dengan suatu makanan,  perutnya pasti akan merespon dengan sendirinya.  Memuntahkan apa yang terlanjur dimakan. 

Jika sudah mengetahui penyebabnya,  minimal kita bisa mencegah anak untuk tidak memakannya lagi. Namun, jika sudah terlanjur dimakan, biarkan anak memuntahkan semuanya.  Dari pengalaman saya,  jika semua bakteri sudah dikeluarkan,  respon memuntahkan makanan akan berhenti dengan sendirinya.

Sama halnya ketika anak mual-muntah karena masuk angin,  biarkan anak melewati fase itu. Mual-muntah akan berhenti dengan sendirinya jika perut sudah terasa lebih baik dan dapat menerima makanan.

Begitupun ketika anak panas atau diare.  Setelah mengetahui penyebabnya, minimal kita bisa mencegah sakitnya agar tidak bertambah parah.

Ke dua, berikan pertolongan pertama.

Pertolongan pertama saat anak sakit bisa menggunakan obat yang alami. Ketika anak saya sakit panas, pertolongan pertama yang biasa saya lakukan adalah membaluri badannya dengan irisan bawang merah dicampur minyak kayu putih. Campuran bahan tadi bisa membuat badan lebih hangat,  sehingga hilang rasa nyeri. Anak pun merasa lebih nyaman.  Beberapa kali ketika saya mencoba cara itu,  berhasil menurunkan panas anak tanpa obat-obatan.

Hal yang sama saya lakukan ketika anak mual-muntah. Biasanya saya akan memberi air kelapa untuk pengganti cairan tubuhnya terlebih dahulu sebelum memberikan obat anti muntah. Tak lupa untuk tetap menjaga kondisinya tetap nyaman dengan mengolesi perut dan lehernya dengan minyak kayu putih.

Ke tiga,  memberi obat yang diperlukan.

Ketika obat alami masih belum memberikan kesembuhan, pemberian obat dari dokter bisa diberikan.  Saya pribadi bukan termasuk orang yang anti obat. Saya akan memberikan obat kepada anak saya jika dirasa mereka sudah memerlukannya. Karena,  ada beberapa oraang yang memilih untuk tidak memberikan obat kepada anaknya ketika sakit, mereka memilih mendiamkannya dan menunggu tubuh anak melawan penyakitnya secara alami.

Sebagai orang tua,  wajib bagi kita untuk "melek" ilmu kedokteran walaupun sedikit.  Paling tidak kita tahu ketika anak sakit panas,  apa obat yang perlu diberikan.  Ketika mual-muntah, obat apa yang bisa menguranginya. Begitu pula ketika batuk, jenis obat apa yang dapat mengatasinya.

Sebagai pengecualian mungkin ketika anak masih ASI Eksklusif,  pemberian obat ketika panas atau sakit lainnya masih bisa dihindari. Walaupun saya tidak anti terhadap obat,  tapi ketika anak masih berusia di bawah 6 bulan,  biasanya saya tidak akan memberi obat kepada anak. Karena asupan ASI Eksklusif sudah cukup untuk bayi.

Itulah pentingnya ilmu bagi orang tua. Kita perlu memilih waktu seperti apa ketika hendak memberikan obat kepada anak.  Pernah sedikit ngeri ketika melihat ada seorang ibu membawa anaknya yang masih merah, --bayi berusia beberapa minggu--,  ke klinik untuk berobat karena panas yang dialaminya.  Tidak bisa membayangkan bagaimana anak sekecil itu harus minum obat,  padahal masih bisa diatasi dengan cara lain, yaitu "gempur ASI".

Ke empat,  tetap tenang dan berpikiran positif.

Ketika anak sakit,  orang tua apalagi ibu, harus tetap tenang.  Berpikir positif bahwa sakit yang diderita anak akan berlalu dan sembuh atas izin-Nya.  Perasaan cemas, khawatir dan panik mungkin wajar. Namun, yang terpenting adalah tetap tenang menghadapi anak sakit.

Ada seorang teman yang ketika anaknya sakit, dia enggan untuk makan.  Merasa sedih dengan keadaan anaknya. Hal ini tentu tidak dibenarkan, karena akan menganggu kondisinya sendiri sebagai ibu. Aapalagi jika si anak masih menyusu, itu akan mengurangi produksi ASI dan berdampak pada berkurangnya asupan ASI bagi si anak yang sedang sakit tersebut. 

Sekali lagi,  perasaan khawatir,  cemas,  dan panik itu wajar.  Namun yang terpenting tidak sampai menimbulkan hal-hal yang kurang baik seperti itu. 

Ke lima, berdoa.

Yakinlah, bahwa semua langkah tersebut tidak akan berhasil jika tidak diiringi doa kepada yang memberi sakit.  Doakan kesembuhan anak dengan penuh keyakinan kepada-Nya seraya memberikan sentuhan dan belaian kepada anak. 

Sentuhan dan belaian dari seorang ibu sedikit banyak akan membantu memberi kenyamanan dan perasaan tenang kepada anak.  Ketika itu terjadi,  proses penyembuhan pun diharapkan akan lebih cepat.

Insyaa Allah ....

Hanya sekadar berbagi pengalaman, kondisi tiap anak dan penanganan terbaik mungkin berbeda satu dengan yang lainnya.  Paling tidak kita sidah berusaha yang terbaik. Karena Allahlah yang menentukan hasilnya.

Komentar

  1. Halo Ummu, salam kenal dari valetters,,

    Sama ma saya, resep dari mama. Low anak panas, kasih balur dulu, bawang dan kayu putih ..

    Tapi emang berhasil, hehe...

    BalasHapus
  2. Belajar jadi emak deh, sebelum launching beneran haha

    BalasHapus
  3. Makasi ilmunya umi, untuk calon ibu seperti aku ini.. Wkkkk . salam cinta dari grup Valettaa

    BalasHapus
  4. Terima kasih ilmunya, Kak. Sangat bermanfaat untukku yang masih menjadi calon ibu. Salam kenal dari Valetta.

    BalasHapus
  5. Bahasan yang sangat bermanfaat nih kak. Terima kasih

    BalasHapus
  6. ibu dengan pengetahuan luas. bisa dilihat dengan tulisannya tentang apa yang harus dilakukan saat anak sakit. semoga tulisan ini bermanfaat luas.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMARTPHONE DAN REMAJA

HUJAN DERAS