BERMAIN SAMBIL BELAJAR

Di tulisan tempo hari yang berjudul "Menunggu Waktu Yang Tepat Untuk Bersekolah di PAUD", saya menyinggung tentang bagaimana mengajari anak saya untuk bisa mengenal huruf. Ya, karena anak saya tipe yang tidak betah berada di ruangan, maka saya pun berinisiatif agar tetap bisa mengajarinya huruf dan angka sebelum masuk ke sekolah.

Bermain sambil belajar, begitu saya menyebutnya. Kegiatan apa pun saat dia bermain, saya berusaha menyelipkan sedikit agenda belajar untuknya. Misalnya saja saat membeli jajanan. Bungkus jajanan yang berwarna-warni dengan aneka merk dan tulisan yang menarik, saya jadikan itu sebagai media belajarnya untuk mengenal huruf.

Saya mengajari anak saya sambil santai. Saat memegang bungkus jajanan saya biasanya bertanya,  "Hanan, coba ini huruf apa saja?"

Ketika anak saya belum mengerti, saya ajarkan terlebih dahulu, misal "ini A, ini B, dll". Tetapi untuk beberapa huruf yang dia sudah hafal, dia pun langsung menjawab ketika saya menunjuk satu per satu huruf yang tertera di bungkus itu.

Cara ini saya rasa cukup efektif, mengingat kemajuan yang terlihat dari anak saya. Awalnya saya merasa sedikit khawatir melihat ada teman sebayanya sudah bisa mengenal huruf sedangkan dia belum sama sekali. Walaupun memang sebenarnya usia anak saya belum begitu wajib untuk belajar baca tulis. Namun, dengan cara ini, saya harap semoga tidak membebaninya dan membawa kebaikan tersendiri.

Cara lain mengajarinya huruf dan angka biasanya saya lakukan saat anak-anak bermain tanah. Saya mengambil batang ranting dan menulisnya di tanah sambil sesekali bertanya," Coba siapa tahu ini huruf apa?"

Begitu pula ketika memegang sebuah lidi atau sedotan. Saya membentuk sebuah angka atau huruf dan memperlihatnkannya sambil bertanya, "Ini huruf apa?"

Tulisan apapun dan di mana pun, saya tunjuk hurufnya satu per satu, dan bersama-sama mengucapkannya. Anak saya cenderung mau mengikuti metode ini jika dibandingkan ketika saya menuliskan sebuah huruf atau angka di papan tulis menggunakan kapur.

Sebenarnya masih banyak media dan cara agar belajar menjadi menyenangkan. Tugas sebagai orang tua adalah berlatih agar semakin kreatif mengajari anak-anak tanpa mendiktenya supaya "harus bisa".

Belajar opun ternyata bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan, yaitu sambil bermain. Asalkan seimbang porsi waktunya. Yang terpenting adalah tidak terlalu memaksakan kehendak agar anak mau mengikuti keinginan kita. Jadikan perasaan mereka senang terlebih dahulu dengan suasana belajar, agar minat mereka untuk belajar lebih tinggi.

Komentar

  1. Kalau anakku dulu mengenal huruf dari sering dibacain.. lama2 tertarik bacanya sendiri... Betul yang terpenting adalah membuat mereka senang dan nyaman, apalagi masih di bawah 7 tahun karena memang masih masa-masa "menjadi Raja".

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMARTPHONE DAN REMAJA

HUJAN DERAS