CINCIN

Sebuah nada dering tanda pesan masuk terdengar dari ponselku. Segera kuhampiri benda pipih yang tergeletak di kasurku.  Kulihat nama yang tertera. Oh dari dia rupanya.

[Kamu bisa nggak beli cincin mainan yang sesuai ukuran jari kamu?]

Kubaca pesan yang muncul dari dia. Dia, orang yang kini lumayan dekat denganku.  Tempo hari dia berkunjung ke rumah menemui Bapak.  Secara gentle man sekali meminta anak gadis orang langsung kepada ayahnya.  Bahkan, aku tak berani  menemuinya saat itu. 

Kami memang telah kenal satu sama lain.  Dia sering ke tempatku kerja, karena kebetulan pekerjaanku berhubungan dengan pekerjaannya.  Dua bulan kami saling mengenal, dan tak disangka dia mengutarakan niat untuk melamarku.

[Buat apa?] balasku singkat.

[Aku mau bikin cincin buat nanti hari tunangan. Jadi,  biar cincinnya pas, diukur saja pakai cincin mainan] balasnya kemudian.

[Owh gitu, nanti cincin mainannya dititipin ke temen gitu?]

[Iya]

Ah,  terdengar aneh.  Kenapa harus seperti itu? Tetapi setelah kupikir-pikir,  bagus juga idenya. Ya,  aku maklumi dia yang memang masih menjaga jarak dariku. Tak mungkin bagi kami untuk pergi berdua membeli cincin pertunangan. Komunikasi pun hanya seperlunya kami lakukan jika tentang pekerjaan.
Akhirnya,  aku pun mengiyakan saran darinya.

***

Tak terasa, cincin bertuliskan namanya sudah hampir lima tahun melingkar di jari ini.

Pesan singkat hari itu menjadi awal prosesi penyatuan  kami. Dua minggu setelahnya, dia beserta keluarganya datang melamarku.  Acara yang tak kalah "beda" seperti chatnya saat memintaku membeli cincin mainan. 

Acara tunangan biasanya dilakukan tukar cincin antara laki-laki dan perempuan. Namun, saat tunanganku itu, kami sama sekali tidak bertemu muka.  Kami berada di ruang berbeda,  tanpa bisa melihat satu sama lain.  Hanya keluarga kami yang saling menyapa. 

Ah,  sungguh indah jika membayangkan semuanya.  Beda itulah yang menjadi istimewa. Hubungan yang belum resmi tanpa akad memang seharusnya dijaga sedemikian rupa,  agar tidak terlalu bermudah-mudahan bertemu dan memandang calon pasangan.

Namamu akan selalu terukir tidak hanya dalam cincin ini, namun dalam hatiku ...

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMARTPHONE DAN REMAJA

HUJAN DERAS