MEMBIASAKAN ANAK MEMBACA (Bagian 2)

Tulisanku tulis tempo hari membahas tentang pentingnya membaca dan bagaimana usaha membiasakan anak membaca sejak kecil. Kali ini masih akan membahas masalah yang sama. Yaitu bagaimana usahaku yang lain dalam membiasakan anak membaca.

Seperti yang sudah aku sampaikan bahwa keinginanku tidak hanya mengenalkan anak untuk mengenal buku, namun juga berusaha mendampingi mereka dalam berkenalan dengan buku-buku tersebut. Meskipun hanya mengenalkan buku murah kepada mereka namun aku berharap agar apa yang aku sampaikan dapat mereka rekam dalam ingatan. Alhamdulillah apa yang aku inginkan terwujud dengan membacakan mereka buku-buku itu sebelum mereka tidur atau saat sedang bermain.

Selain buku untuk bercerita yang aku pilihkan untuk mereka, aku pun menggunakan dua buah buku yang sudah lama ada di lemari buku.  Times First Picture Thesaurus karya Andrea Ender dan Times 1000 Action Words karya May Kong. Ya, sekalipun itu buku berbahasa Inggris,-- namun diperuntukkan untuk anak-anak--, jadi aku tetap memanfaatkannya  untuk sarana belajar mereka.

Buku dengan full gambar ilustrasi berwarna-warni yang menarik ini berhasil menarik perhatian anak-anakku. Aku pun mempunyai cara tersendiri membacakan buku ini kepada mereka. Sekalipun tulisannya menggunakan bahasa Inggris, namun aku tetap membacakan mereka dengan bahasa Indonesia. Sebisa mungkin aku mengartikannya langsung agar mereka mengerti. Hal ini menjadikanku otomatis untuk belajar lagi.

Ada hal lucu ketika suamiku yang membacakan buku ini kepada anak-anak. Suamiku tetap membacakan dengan bahasa Inggris. Sekalipun dengan gaya jenaka untuk menarik perhatian anak-anak, ternyata anakku yang pertama memprotesnya.

"Bi, sampun kados niku," katanya. (Bahasa Jawa: Bi, jangan kayak gitu)

"Abi beda ya bacainnya, nggak kayak Ummi," timpalku.

"Iya," balas anakku polos.

Mendengar itu, suamiku pun mengubah caranya membacakan buku tersebut.

"Nggeh, kados niku, Bi," kata anakku kemudian. (Ya, kayak gitu, Bi)

Ah, lucunya. Ternyata membiasakan anak membaca pun bisa menjadi hal yang menarik dan menyenangkan. Tak perlu memaksakan membeli buku mahal untuk anak-anak jika memang tidak mampu membelinya.

Memanfaatkan buku yang ada dengan pendampingan yang benar Insyaa Allah tetap akan memberikan dampak postif bagi mereka. Karena yang terpenting adalah peran kita saat membacakan buku kepada anak-anak. Bagaimana agar anak menerima informasi dalam otak mereka bahwa membaca itu menyenangkan.

Jika anak telah merekam bahwa membaca itu menyenangkan, semoga itu menjadi awal yang baik agar anak menyukai buku. Menjadi generasi yang gemar membaca demi luasnya pengetahuan yang berguna untuk masa depan mereka. Insyaa Allah ....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW BUKU THE POWER OF DASTER

HADIAH UNTUK RESTU

PILIH PUNYA HUTANG ATAU PIUTANG?