I LOVE KONMARI (Tantangan 1 : basah, plastik, macet)

Sudah pada tahu kan, apa itu Konmari? Atau ada yang belum pernah mendengar kata Konmari?

Konmari adalah seni berbenah rumah ala Jepang. Seperti namanya, Konmari diciptakan oleh seorang wanita bernama Marie Kondo. Marie Kondo adalah seorang wanita yang sangat gemar berbenah. Semua barang di rumahnya selalu ia rapikan.

Pertama kali aku tahu metode Konmari, adalah saat tak sengaja melihat seorang teman di Facebook men-share foto hasil berbenah, terutama baju. Sebenarnya sebelum itu pun aku sudah pernah mendengar kaata Konmari, namun belum begitu paham maksudnya. Saat melihat postingan teman itulah aku mulai tertarik mengetahui lebih jauh apa itu Konmari.

Akhirnya setelah berkomentar di postingan tersebut, si teman pun menyarankan aku menyukai page Konmari Indonesia. Singkat cerita setelah me-like page itu, aku pun ikut mendaftar mengikuti kelas Konmari di grup WA. Berbagai pengetahuan tentang Konmari aku dapatkan dari kelas itu.

Dalam Konmari, barang di rumah diklasifikasikan menurut kategori. Seperti kategori pakaian, buku, kertas, dan komono (barang selain baju dan buku). Ah, senangnya ketika mendapat ilmu tentang melipat baju. Ya, karena sebagai ibu rumah tangga, salah satu problem utama di rumah adalah tentang baju. Ada saja setiap hari baju-baju yang menumpuk, entah itu kotor maupun bersih (baca: baju yang belum disetrika).

Melipat baju ala Konmari mempunyai cara khusus, yaitu dilipat kecil dan disusun secara horisontal. Tidak ditumpuk ke atas seperti pada umumnya. Menyimpan baju ala Komari sebaiknya menggunakan lemari laci, namun jika menggunakan lemari biasa, bisa disiasati dengan menggunakan wadah dari kardus atau keranjang kecil. Intinya, melipat baju ala Konmari itu simpel, tidak memerlukan banyak ruang. Mungkin sebagai gambaran bisa lihat channel Youtube-nya Marie Kondo atau membaca buku Konmari.

Ada beberapa yang menggunakan cara melipat baju Konmari bahkan dengan tidak menyetrikanya terlebih dahulu. Pernah membaca sharing dari seseorang, bahwa ia sangat tidak suka menyetrika, namun setelah tahu tentang Konmari, menyetrika baju pun tidak menjadi keharusan baginya.

Ternyata setelah membaca lebih jauh lagi sharingnya, dia merapikan  bajunya ketika menjemur baju-bajunya. Saat menjemur baju dan baju dalam kondisi masih basah, ia merapikan baju-bajunya. Dengan cara meminimalkan kerutan ketika menjemur, membuat baju tidak kusut ketika sudah kering. Ini yang membuat dia tidak perlu menyetrika lagi. Cara ini pun memiliki tingkat keberhasilan yang baik sesuai kadar basah baju yang dijemur. Semakin basah baju, --tidak terlalu tuntas meremasnya--, maka akan lebih mudah diatur agar tidak kusut.

Itu merupakan pilihan masing-masing orang. Kalau aku pribadi, lebih memilih menyetrika baju terlebih dahulu sebelum dilipat ala Konmari dan memasukannya ke lemari. Karena aku menggunakan spinner mesin cuci untuk memeras baju, otomatis kondisi baju sudah tidak terlalu basah dan sangat kusut saat kering setelah di jemur.

Bukan hanya baju, Konmari pun mengajarkan kita berbenah untuk barang lainnya. Buku, kertas, dan komono. Wah, kalau komono itu pasti yang paling banyak jenisnya. Peralatan dapur, peralatan make up, tas, sepatu dan barang-barang lain yang tersebar di penjuru rumah, termasuk plastik. Plastik memang sepele, namun ada saja saat kita membutuhkannya, makanya perlu menyimpan plastik di rumah.

Dulu aku suka asal saat menyimpan plastik. Kantong plastik kecil biasanya aku masukkan dalam kantong plastik yang lebih besar. Menimbun, lebih tepatnya. Sudah pasti, plastik-plastik itu menjadi kusut tak beraturan. Tujuan menyimpan plastik agar bisa digunakan lagi menjadi percuma, karena kondisi plastik yang tidak layak.
 
Dalam metode Konmari ini, ternyata menyimpan plastik pun ada petunjuknya. Ada cara melipatnya juga agar tidak kusut dan bisa dipakai lagi. Ah, senangnya. Setelah mengenal Konmari aku jadi bisa memecahkan masalah-masalah rumah tangga yang sepele seperti ini, namun cukup membuat bete.

Impian setiap ibu rumah tangga adalah memiliki rumah yang rapi. Metode Konmari adalah salah satu cara berbenah di antara metode-metode lain yang mungkin masih banyak.

Namun, tak dapat dipungkiri, kadang keadaan tidak memungkinkan untuk selalu berbenah. Mungkin karena anak masih kecil yang masih suka membuat berantakan, atau kebiasaan penghuni rumah yang memang tidak terlalu rapi, membuat acara berbenah pun menjadi macet. Keinginan untuk selalu rapi kadang terhenti. Membiarkan baju setrikaan yang menumpuk dan mainan anak yang berserakan menjadi pilihan jika saatnya tidak bisa berbenah.

Yang perlu digarisbawahi adalah, setelah mengenal Konmari, acara berbenah tidak memerlukan banyak waktu lagi. Mau tahu alasannya? Insya Allah besok akan aku bahas lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW BUKU THE POWER OF DASTER

HADIAH UNTUK RESTU

PILIH PUNYA HUTANG ATAU PIUTANG?