TAAT KEPADA SUAMI, SALAH SATU CARA MEWUJUDKAN KELUARGA SAKINAH

Beberapa waktu yang lalu, aku menghadiri kajian islam di sebuah masjid di daerahku. Saat itu tema yang diangkat tentang bagaimana menjadi keluarga sakinah. Ya, judul kajian waktu itu, 'KELUARGA SAKINAH DARI MIMPI MENJADI NYATA'.

Seperti biasa saat menghadiri kajian, aku sempatkan mencatat poin-poin penting yang disampaikan ustadz.

Diantara yang aku catat waktu itu adalah, tentang kiat menjadikan keluarga sakinah :

1. Kenalilah karakter pasangan secara maksimal.

Karakter asli pasangan akan terlihat setelah menikah. Tidak ada gunanya penjajagan sebelum pernikahan. Atau yang biasa disebut pacaran. Seberapa lama pun waktu pacaran, yang terlihat hanya kebaikan. Dan itu tidak ada gunanya. Karena biasanya yang diperlihatkan hanya kebaikan.

Perlu bagi setiap pasangan untuk memahami kepribadian masing-masing. Setiap masalah dalam rumah tangga pasti ada, namun juga pasti ada solusinya. Bicarakan dengan hati yang lapang dan pikiran yang jernih demi kesepakatan yang terbaik.

2. Posisikan diri masing-masing.

Sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah SWT, suami adalah pemimpin dan istri adalah yang dipimpin. Jika kita hormat kepada atasan dengan segala sopan santunnya, maka sudah sepatutnya suami lebih berhak mendapat penghormatan seperti itu.

3. Ambil hati pasangan dengan memberikan yang terbaik untuknya.

Ada pepatah "istri, jadikan dirimu seperti budak di hadapan suamimu", namun jika itu dilakukan justru sang suami akan mengistimewakannya.
Jangan menuntut pasangan agar baik, namun tuntutlah diri sendiri menjadi baik. Maka pasangan pun akan baik dengan sendirinya.

Setiap kali menghadiri kajian, sebisa mungkin aku akan mecatat yang disampaikan ustadz. Dengan begitu, akan lebih masuk ke dalam pikiran materi yang telah disampaikan. Seperti kajian ini, aku jadi lebih mengerti, bahwa tugas seorang istri adalah patuh kepada suami. Posisi istri adalah makmum dari suami, namun berarti suami berhak melakukan hal buruk kepada istrinya.

Ada sebuah hadits yang berbunyi, "Kalau seandainya aku berhak memerintahkan seorang sujud kepada orang lain, niscaya aku perintahkan para wanita untuk sujud kepada suaminya, dikarenakan hak-hak yang Allah tetapkan bagi suami atas mereka". (HR. Abu Dawud)

Rasulullah pun bersabda demikian, itu menandakan memang begitu tingginya derajat suami.

Mungkin ada beberapa kasus bahwa suami berlaku tidak baik kepada istri. Namun, yang perlu diperhatikan bagi istri adalah bersabar dan berkaca diri, apakah sudah berlaku baik terhadap suami atau belum. Karena dalam ayat Al Quran pun dijelaskan bahwa wanita yang baik untuk laki-laki yang baik, dan wanita yang buruk untuk laki-laki yang buruk.

Kewajiban istri seperti perintah Allah dan Rasul-Nya hanyalah taat dan hormat kepada suami. Jika kita telah melaksanakan kewajiban yang baik, niscaya Allah akan membalas dengan kebaikan pula.

Dan yang perlu diingat adalah, setiap pasangan ibarat pakaian. Istri sebagai pakaian suami, dan suami sebagai pakaian istri. Masing-masing perlu menjaga aib  pasangan, tidak perlu ada yang mengetahui keburukan pasangan kita selain diri kita sendiri. Salinng melengkapi dan menutupi keadaan pasangan menjadi hal yang perlu dilakukan bagi pasangan suami-istri.

Komentar

  1. Bagus Kak jadi pengen punya mertua hahahah

    BalasHapus
  2. bagus banget kak infonya. walau saya masih belum ingin menikah 😍
    perkenalkan kak saya dari kairo loh 😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga segera ketemu jodoh ya 😊
      Salam kenal dari tetangga asrama 😀

      Hapus
  3. Tulisannya kena di hati. Terima kasih.

    BalasHapus
  4. Tapi blm punya, gmna dong? Hehehe

    BalasHapus
  5. Noted: buat belajar persiapan yg mau nikah 😅

    BalasHapus
  6. TAAT, 4 huruf yang mudah ditulis menantang saat dikerjakan :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW BUKU THE POWER OF DASTER

HADIAH UNTUK RESTU

PILIH PUNYA HUTANG ATAU PIUTANG?