I LOVE KONMARI Bagian 2

Seperti yang sudah aku tulis kemarin, metode Konmari mengajarkan kita untuk lebih simpel dalam menyimpan barang. Penataan baju yang biasanya vertikal atau ditumpuk ke atas, dalam Konmari disusun menyamping dan dilipat dengan kecil. Penataan seperti itu memungkinkan kita melihat motif baju yang tertata di dalam lemari.

Biasanya ketika akan mengambil baju yang diletakkan paling bawah dalam susunan vertikal, baju-baju yang di atas akan berubah. Bahkan, jika mengambilnya tidak hati-hati, maka akan ambruk tumpukan bajunya. Nah, di dalam Konmari, masalah seperti itu tidak ada lagi. Penyusunan menyamping atau horisontal akan memudahkan kita mengambil baju yang telah dilipat berjejer rapi tanpa merusak susunan baju yang lainnya.

Jika masih sulit membayangkannya, akan lebih baik membaca bukunya, atau melihat di channel Youtube Marie Kondo.

Mungkin ada yang bertanya, "Bukannya lebih memakan tempat jika disusun dengan horisontal sedangkan baju kita banyak?"

Poin inilah yang ingin aku bahas di sini.

Sebelum memulai menerapkan metode Konmari, hal yang harus kita lakukan adalah mensortir barang kita. Baju, buku, kertas, dan barang lainnya. Coba tengok lemari kita, berapakah baju yang kita punya? Apakah semua baju selalu kita pakai silih berganti?

Aku yakin, ada beberapa baju yang sudah lama tidak terpakai. Entah itu karena sudah kekecilan, sudah tidak suka modelnya, atau alasan lain. Baju-baju itulah yang harus kita sortir. Untuk apa menumpuk baju yang sudah tidak terpakai? Alih-alih berguna, malah membuat sesak lemari kita. Dan itu pasti membuat kita merasa sumpek dan tidak bahagia bukan?

Dalam Konmari, barang yang sudah tidak memberi kebahagiaan saat memakainya lebih baik dibuang. Dibuang dalam arti sebenarnya atau diberikan kepada orang lain yang lebih membutuhkan.

Mungkin juga ada yang bertanya, "Kan sayang masih bagus, baju ini mempunyai kenangan tersendiri."

Memang benar beberapa baju memiliki sejarah atau kenangan, namun yang perlu diingat kenangan ada di dalam hati, bukan pada bendanya. Untuk apa menyimpan benda jika memberikannya kepada orang lain lebih bermanfaat?

Setelah menerapkan metode Konmari, aku jadi sering memilih benda. Benda yang sekiranya tidak terpakai, atau masih dipakai namun tidak membuat diri merasa bahagia, maka akan aku buang. Secara berkala pun aku selalu merongsokkan "barang tidak terpakai" kepada tukang rongsok. Jadi "sampah-sampah" yang ada di rumah selalu ada yang membawa pergi.

Aku pun merasa sangat senang ketika mengetahui atau melihat dengan mata kepala sendiri jika baju yang sudah aku berikan, dipakai oleh orang yang bersangkutan.

Keberadaan benda yang sudah tersortir menjadikan kita hanya memiliki barang dengan jumlah terbatas. Inilah alasan kenapa tidak memerlukan waktu yang terlalu lama untuk berbenah lagi jika sudah menerapkan Konmari.

Pilihan tentu tergantung pada individu masing-masing. Untuk saat ini, aku masih merasa nyaman dengan metode yang aku pilih ini. Semua terasa simpel, tidak ada lagi rasa sayang yang terlalu dalam kepada benda. Yang tidak dibutuhkan, lebih baik disingkirkan. Jika masih ada yang bisa dipakai, tidak perlu membeli yang baru. Begitu prinsipku.

Masih banyak bahasan lain terkait metode Konmari ini, namun karena beberapa alasan tidak aku tulis semua di sini.

Rasa terima kasih aku ucapkan kepada teman yang telah men-share metode Konmari ini di postingannya, sehingga aku bisa lebih dalam mengetahui metode ini. Tak lupa kepada mentor di kelas Konmari yang telah berbagi ilmunya.

I love Konmari.

Komentar

  1. Sudah tahu metode ini cukup lama, tapi belum pernah praktek dengan sempurna. Soalnya Saya termasuk yang nggak suka Punya barang Alias living minimalist hehe. Baju kalau mau beli baru, yang lama harus dikasihkan orang lain.. barang pun begitu. Nggak suka nyimpan barang terlalu banyak.

    Yang jadi PR Ada di buku. kalau sama buku, eman sekali rasanya hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau saya mempraktekannya lebih ke bajunya. Buku yang ada di rumah juga punya suami, kitab-kitab penting, jadi ga masuk sortir. Cuma bebrrapa yang dikasihkan orang.

      Hapus
  2. Berarti konmari ini mirip-mirip ya sama hidup minimalis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Malah ada kelas gabungannya nih, konmari dengan metode minimalis,

      Hapus
    2. Malah ada kelas gabungannya nih, konmari dengan metode minimalis,

      Hapus
  3. Metode ini sebenarnya membantu tapi butuh waktu untuk merehab ulang susunan sebelumnya. Baru bisa yang kecil-kecil dulu deh ....

    BalasHapus
  4. Wah pengetahuan baru, boleh nih dicoba

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW BUKU THE POWER OF DASTER

HADIAH UNTUK RESTU

PILIH PUNYA HUTANG ATAU PIUTANG?