PILIH MANA, DIAPERS ATAU CLODI?

Foto : Pribadi

Seperti janjiku di tulisan sebelumnya, kali ini aku akan membahas tentang apa saja kekurangan dan kelebihan yang dimiliki clodi dan diapers. Namun,  sebelumnya aku ingin berbagi cerita bagaimana awalnya mengenal clodi atau popok kain cuci ulang ini.

Dulu ketika anak pertama lahir,  tiga bulan pertama aku tidak memakaikan anak diapers atau clodi.  Menurutku,  sayang jika terlalu banyak diapers yang terpakai. Karena,  intensitas pipis dan pup anak bayi yang masih sering. Pasti cepat gonta-ganti diapersnya nanti,  begitu pikirku. Tetapi rupanya si Abi keberatan karena menurutnya repot jika sering terkena najis,  repot kalau mau sholat dan lain-lain.  Akhirnya, aku pun mengalah untuk memakaikan diapers untuk anak.  Keadaan itu berlangsung sampai anak berusia satu tahun lebih.  Siang dan malam diapers tak pernah lepas. 

Hingga rasa bosan akan sampah diapers yang menggunung dan kekhawatiran akan lingkungan (seperti di tulisanku sebelumnya),  membuatku memutuskan untuk beralih ke clodi.  Kebetulan,  sudah pernah mendengar clodi dari seorang teman,  namun belum pernah mencobanya, karena alasan takut tembus dan lain sebagainya.

Singkat cerita, setelah memakaikan anak pertama clodi,  aku pun menyesal. Kenapa nggak dari dulu waktu bayi?  Sayang banget ratusan diapers terbuang mencemari lingkungan selama berbulan-bulan.  Padahal,  memakai clodi ternyata nggak tembus seperti yang dikhawatirkan sebelumnya.  Begitulah, pengalaman memang mengajarkan segalanya. Sekarang untuk anak ke dua, aku lebih memakaikan clodi untuknya.

Baik diapers atau clodi memang mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Berikut yang bisa aku simpulkan setelah mempunyai pengalaman dengan clodi. 

1. Clodi dicuci,  diapers dibuang. 

Dari segi kepraktisan,  memang lebih gampang memakaikan diapers. Jika sudah penuh,  tinggal lepas dan buang tanpa perlu repot-repot mencucinya. Berbeda dengan clodi yang harus dicuci, apalagi jika terkena pup. Ibu-ibu yang memakaikan clodi untuk anaknya, mesti rajin dan telaten mencuci. 

Namun,  jika dilihat dari segi penghematan, clodi jelas lebih murah.  Karena,  bisa bertahan hingga dua tahun dengan proses "cuci-kering-pakai". Sedangkan diapers, tidak bisa dipakai lagi,  harus selalu membeli yang baru jika stok habis. 

2. Clodi untuk di rumah,  diapers untuk bepergian jauh. 

Ini mungkin yang menjadi pertimbangan sebagian orang yang enggan memakaikan clodi untuk anak. Memakai clodi memang sedikit repot,  karena harus mencucinya. Saat bepergian jauh pastinya repot jika harus mencuci dan menjemurnya,  serta membawa gantinya.  Bawang bawaan pun pasti akan terasa berat. Sedangkan jika memakai diapers ketika bepergian, kerepotan tidak akan terasa karena hanya perlu mencari tempat sampah di luar sana jika diapers sudah penuh. 

Aku pribadi memilih jalan tengah untuk masalah ini. Jika pergi ke suatu tempat yang tidak terlalu jauh,  aku lebih memilih memakaikan clodi. Namun, jika tempat yang dituju sangat jauh dan akan bertemu banyak orang,  memakai diapers pun menjadi pilihan. Tentunya masih bisa berhemat,  karena hanya membeli satu atau dua diapers untuk cadangan. 

3. Clodi cocok untuk anak dengan Stay at Home Mom

Sebagai ibu yang full tinggal di rumah mengurus anak,  memakaikan clodi untuk anak mungkin bukan urusan yang ribet.  Karena bisa mempunyai banyak waktu untuk mencuci, sama halnya mencuci baju yang lain.  Namun,  berbeda jika ibu harus bekerja di luar.  Urusan mencuci yang mungkin diserahkan kepada jasa loundry atau ART mungkin membuat sungkan jika harus menyerahkan clodi berisi kotoran untuk dicucikan.  

4. Clodi sedikit berbau pesing saat dipakaikan.  

Sebenarnya sama saja antara clodi atau diapers jika terlalu banyak mengandung pipis, pasti akan tercium bau tidak sedap.  Namun,  memang untuk clodi lebih terasa baunya,  jika salah mencucinya. Untuk mengatasinya,  segera ganti jika clodi atau diapers sudah terasa penuh. 

Kembali lagi tentang pilihan,  apakah akan memilih clodi atau diapers untuk anak kita. Semua pasti mempunyai alasan masing-masing sesuai kondisi. Dan setiap pilihan pasti mempunyai konsekuensinya.  


Komentar

Postingan populer dari blog ini

HADIAH UNTUK RESTU

PILIH PUNYA HUTANG ATAU PIUTANG?

Ipsach, Desa Tenang dan Hi-Tech di Swiss