MENYIASATI ANAK YANG GEMAR BERMAIN HAPE


Sumber Foto : Google

Beberapa waktu lalu viral sebuah postingan di beranda Facebook tentang cara menghentikan kecanduan anak terhadap gadget.  Dalam postingan tersebut disarankan untuk melukis sekeliling mata anak agar berwarna hitam menggunakan alat make-up ketika anak tertidur di malam hari.  Diharapkan cara itu bisa membuat anak menjadi takut dan jera bermain hape atau gadget. Postingan tersebut pun dilengkapi foto seorang anak yang sedang menangis karena mendapati matanya hitam.

Pro-kontra menyusul terkait postingan tersebut. Pihak yang pro mungkin beranggapan bahwa cara itu sebagai ide bagus untuk menakut-nakuti anak agar tidak selalu bermain hape. Sebagian dari mereka berkomentar,  "Boleh dicoba nih,". Adapun pihak yang kontra menyayangkan cara yang ditempuh pembuat postingan tersebut.  Mereka beranggapan bahwa cara tersebut sama saja membohongi anak, membuat mata hitam karena bermain hape padahal sebenarnya warna hitam di area mata hanya sebuah trik dari ibunya. Dikhawatirkan ketika si anak tahu bahwa dia dibohongi, pasti akan membuat anak menganggap bahwa bohong adalah lumrah.

Memang, kecanduan gadget pada anak adalah masalah yang cukup banyak menjangkiti anak-anak. Apalagi bagi anak usia dini yang masih banyak rasa ingin tahunya terhadap hal-hal baru.  Banyak anak yang tantrum jika hape lepas dari tangannya.  Ada pula yang sampai tak ingat waktu jika sudah bermain alat yang satu ini.  Bahkan, pernah saya mendengar sebuah cerita dari seorang bapak bahwa anak balitanya hanya akan mandi jika bersama hape. Alhasil,  beberapa kali dia  berganti hape karena terkena air. 

Sungguh suatu dampak luar biasa bagi anak-anak akan pengaruh hape. Ini belum tentang masalah apa yang dilihat di dalam layar hape tersebut. Tidak bisa membayangkan jika yang dilihat adalah hal yang tidak sesuai umurnya.

Sebagai ibu,  saya pun merasakan bagaimana anak-anak saya begitu tertarik dengan benda pipih berteknologi ini. Saya sendiri tidak terlalu fanatik "no-gadget untuk anak-anak",  karena memang terkadang keadaan membuat anak-anak saya "bertemu" dengan hape.  Yang bisa saya lakukan adalah sebisa mungkin meminimalisir interaksi mereka dengan hape

Ada beberapa kebiasaan saya untuk menghindarkan anak-anak dari hape,  atau paling tidak meminimalisir dampak buruk dari hape tersebut. Berikut beberapa kebiasaan saya dalam menyiasati kegemaran anak bermain hape.

1. Tidak meletakkan hape di sembarang tempat.

Ada ungkapaan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati.  Mungkin ini pas dengan cara saya yang pertama untuk menghindarkan anak dari hape.  Sebisa mungkin saya sembunyikan hape di tempat yang tidak terjangkau anak-anak. Di bawah tumpukan baju,  di atas lemari,  atau di tas yang digantung.Tetapi,  jika akhirnya mereka melihatnya, apa boleh buat,  saya tidak melarang mereka untuk melihatnya.  Dengan catatan, tidak ada hal negatif di dalamnya.

2. Memberi pengertian kepada anak.

Seperti yang sudah saya ceritakan di atas,  jika akhirnya anak-anak kebetulan melihat hape,  maka mau tidak mau saya akan memberikannya.  Namun,  dengan terlebih dahulu memberi peringatan atau pesan bahwa mereka hanya boleh bermain hape untuk beberapa saat. Itu pun dengan pengawasan.

3. Mengaktifkan mode pesawat.

Terkadang ketika anak tidak tahu apa yang mereka pegang,  mereka pun penasaran apa yang ada di depannya.  Sama seperti saat melihat hape, mereka pasti penasaran melihat tombol-tombol yang ada di dalamnya. Termasuk aplikasi pemuat video, Youtube. Mode pesawat sangat penting diaktifkan agar saat anak membuka Youtube misalnya,  mereka tidak bisa mendownload otomatis video yang muncul di layar.  Ini juga penting untuk menghindarkan jika barangkali ada video yang tidak pantas.

4. Memberikan hape kepada anak saat lowbat.

Cara ini pun cukup ampuh agar anak tidak terlalu lama bermain hape.  Kebiasaan saya adalah mengulur waktu memberikan hape kepada anak-anak sampai baterai lerlihat dalam kondisi low

5. Mengisinya dengan video edukasi anak-anak.

Sudah lumrah jika di zaman sekarang anak sudah pandai membuka aplikasi Youtube.  Berbagai video menarik yang disuguhkan pun menarik minat mereka. Hal ini bisa kita siasati dengan men-download video-video edukasi untuk anak.  Misalnya saja,  video tentang hewan,  tentang kendaraan,  dan lain-lain. Jika aplikasi Youtube kita gunakan hanya untuk membuka video semacam itu, pastinya video yang negatif bisa dihindari. Tentu saja,  dengan kita rajin menghapus history jika kebetulan ada video kekerasan atau video negatif lainnya muncul di beranda.

6. Download aplikasi belajar untuk anak.

Cara yang lebih bisa membuat anak untuk tidak tertarik membuka aplikasi macam-macam,  adalah dengan men-download aplikasi belajar untuk anak-anak.  Ada berbagai macam aplikasi belajar huruf,  angka, huruf hijaiyah,  dll.  Cara ini pun bisa membuat anak belajar sambil bermain. Namun tetap saja, anak-anak butuh pengawasan dan pendampingan.

Kebijakan orang tua terhadap anak mungkin berdeda tiap keluarga.  Dan itu hak masing-masing orang tua. Apakah akan membebaskan anak untuk bersenang-senang dengan hape,  atau melarangnya dengan keras agar tidak menyentuh benda itu. Saya sendiri mengambil jalan tengah untuk masalah ini. Membiarkan anak bermain hape,  namun tetap memeberi batasan dan melakukan pengawasan saat mereka memainkannya. Apa yang mereka lihat pun sebatas aplikasi belajar untuk anak, video  edukasi, atau video-video mereka sendiri, yang dibuat saat pergi rekreasi atau momen indah lainnya.

Bermain gadget boleh saja, tapi yang lebih baik adalah bermain "di luar" untuk aktifitas fisik mereka. Bermain bersama teman atau bermain dengan kita, orang tuanya.

Komentar

  1. semangat menjadi orang tua yang selalu ada untuk anak hingga kehadiran kita mmapu menyingkirkan gadget dari anak :)
    bagus tulisannya :)

    mampir blog saya jg yah, jangan lupa follow :)

    BalasHapus
  2. Terima kasih apresiasinya,

    Udah difollow kayaaknya Mbak

    BalasHapus
  3. Gadget emang jadi dilema orang tua ya mbak? Apalagi kalau ternyata lingkungan tak mendukung

    BalasHapus
  4. Wah benar sekali mbak, di era digital, kayaknya sulit untuk benar-benar membuat anak steril dari gadget. Langkah-langkah yang bisa kita lakukan adalah dengan membatasi dan mengawasi. Terima kasih sahringnya, mbak.... 🥰

    BalasHapus
  5. Byk sekarang anak2 yg klw makan harus main hp pokonya apa2 harus megang hp.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HADIAH UNTUK RESTU

PILIH PUNYA HUTANG ATAU PIUTANG?

Ipsach, Desa Tenang dan Hi-Tech di Swiss