GENDONG M-SHAPE DENGAN JARIK SLIPKNOT, AMAN DAN NYAMAN.

Menggendong adalah aktivitas yang pasti dilakukan oleh ibu terhadap anaknya. Atau sering juga dilakukan oleh ayahnya. Karena dengan menggendong, bonding antara orang tua dan anak akan lebih erat. Kita sebagai orang tua pun bisa membuat tangis anak berhenti dengan menggendong anak,  karena rasa nyaman yang dirasakan olehnya. 

Mungkin ada yang beranggapan,  bahwa menggendong membuat bayi "bau tangan", sehingga memperlambat kemampuannya untuk bisa berjalan.  Anak yang disebut "bau tangan" pun dianggap rewel karena apa-apa minta digendong. Tetapi,  sebenarnya anggapan itu sama sekali tidak benar,  karena tidak ada hubungannya kemampuan berjalan anak yang lambat dengan seringnya digendong. Anggapan rewel pun sebenarnya hanya persepsi orang tuanya. Rewel tidaknya seorang anak adalah tergantung penilaian kita sebagai orang tua. 

Kembali ke aktivitas menggendong. 

Dulu,  ketika baru mempunyai satu anak,  aktivitas menggendong selalu membuat kelelahan.  Badan mulai dari leher, pundak,  hingga punggung terasa berat sekali membawa beban yang sebenarnya hanya berkisar 9kg s.d 13 kg. (Anak usia di bawah 2 tahun, yang masih sering digendong). Waktu itu,  aku menggendong dengan posisi dua kaki bayi disatukan dan menghadap ke depan, sehingga pundak seakan tertarik ke depan. Itulah yang membuat beban terasa sangat berat. 

Foto : Indonesian Babywearers
(Perbandingan gendong M-shape dan konvensional) 

Ternyata,  setelah aku mengenal babywearing,  posisi dan cara menggendong seperti itu memang kurang tepat. Dalam babywearing,  dikenal gendong M-shape,  yaitu menggendong dengan memosisikan kaki bayi berbentuk huruf M.  Sesuai posisi alami kaki bayi. Dengan gendong M-shape,  beban pun lebih merata,  sehingga tidak terasa berat ketika menggendong anak.  

Sebagai catatan,  gendong M-shape berbeda dengan istilah "pengkeh" yang dikenal di masyarakat.  Jika pengkeh hanya sekedar melebarkan kaki anak,  M-shape lebih memosisikan kaki anak ke bentuk M.  Pantat bayi lebih rendah dibanding kedua kakinya. Gendong M-shape ini pun  bisa diterapkan dari bayi newborn hingga toddler.  Untuk lebih jelasnya bisa dilihat gambar berikut.

Foto : Indonesian Babywearers (Gendong M-shape sebelah kiri)
Foto : Indonesian Babywearers (Gendong M-shape sebelah kiri) 
Selain posisinya yang harus M-shape,   dalam babywearing pun dikenal beberapa jenis gendongan yang ergonomis.  Gendongan yang cocok membentuk posisi M-shape. Ada banyak jenis gendongan,  mulai dari yang murah hingga mahal. Namanya pun beraneka ragam, seperti SW, WW,  Geos, Mehdai,  SSC, Ring Sling, dan lain-lain. Perlu pembahasan khusus untuk menjabarkan jenis-jenis gendongan ini.   

Namun, ada satu jenis gendongan yang melegenda.  Fungsinya tak kalah dengan gendongan kekinian yang tadi disebutkan.  Ialah kain jarik. Ya,  kain panjang yang sejak dahulu digunakan untuk menggendong ini bisa menjadi pilihan yang murah meriah dan nyaman sekaligus memenuhi bentuk M-shape jika menggunakannya dengan benar. 

Ketika anak pertama, aku tidak pernah menggunakan jarik untuk menggendongnya. Karena aku merasa kesulitan untuk membuat simpul yang kuat sehingga anak seringkali melorot. Dan itu sangat tidak aman.  Sekali lagi,  setelah mengenal babywearing,  aku jadi tahu cara menggunakan jarik agar bisa menjadi gendongan yang aman dan membentuk M-shape.  

Jarik slipknot atau simpul jangkar adalah salah satu teknik menggunakan kain jarik untuk menggendong.  Dengan simpul jangkar ini,  kain jarik akan tersimpul dengan kuat tanpa khawatir lepas atau melorot.  Selain itu, bagian pundak bisa dilebarkan agar beban lebih merata sehingga pundak tidak terasa pegal saat menggendong.  Cara mengikat jarik slipknot bisa dilihat pada gambar berikut.  

Foto : Pemalang Babywearers

Pilihan jenis gendongan pastinya tergantung kondisi masing-masing ibu. Banyak ibu yang menggunakan gendongan SSC untuk menggendong anaknya saat bepergian,  sehingga seperti menggunakan tas. Namun untuk penggunaan sehari-hari di rumah,  jarik slipknot bisa menjadi andalan.  

Foto : Facebook (Gendongan SSC) 

Seperti yang aku alami, jarik slipknot menjadi pilihan ketika menggendong si adik sambil menemani kakak bermain. Menggendong dalam waktu lama pun tak masalah, karena posisi yang benar terasa nyaman di pundak.  Badan dan punggung pun tidak rerasa pegal. Gendong M-shape dengan jarik slipknot benar-benar membantuku. 

Salam Gendong dan Happy Babywearing!

Komentar

  1. Saya suka sekali nggendong pakai jarik mbak

    BalasHapus
  2. Iya bener, aku juga baru bisa gendong pakai jarik setelah anak kedua karena pakai Jarit dg simpul lama bikin otot bahu dan leher jadi kaku

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HADIAH UNTUK RESTU

PILIH PUNYA HUTANG ATAU PIUTANG?

Ipsach, Desa Tenang dan Hi-Tech di Swiss