MENIKMATI UDARA SEJUK DI TELAGA "TAPAK BIMA" SILATING

Telaga Silating

Ada ungkapan yang tertulis di beberapa meme, "piknik biar nggak pucat". Maksudnya, pergi pikniklah biar senang atau bahagia. Hm,  benarkah?  Mungkin tidak seratus persen benar, karena ada beberapa tipe orang yang tidak suka bepergian. Tapi banyak pula yang membuktikan,  dengan pergi piknik bisa mengembalikan mood menjadi lebih ceria.  

Seperti yang aku alami, karena suntuk di rumah terus,  akhirnya aku pun meminta suami untuk pergi piknik.  Bukan piknik sih,  lebih tepatnya cuma jalan-jalan.  Pilihan tempat wisata pun tidak jauh,  cukup di desa sendiri.  Kebetulan anak-anak belum pernah ke tempat ini. Sekalian main ke rumah orang tua,  pikirku. Sebenarnya sudah lama kunjungan kami ke obyek wisata Telaga Silating ini,  tapi tak ada salahnya aku membuat reviewnya.  

Telaga Silating

Telaga Silating adalah sebuah danau alami yang berukuran kecil,  terletak di Desa Sikasur Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Dulu Telaga Silating dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk mandi atau mencuci baju. Setelah pemerintah desa mengelola dan membangunnya menjadi sebuah objek wisata,  peruntukan Telaga Silating untuk mandi dan mencuci sudah tidak ada lagi.  

Pertama kali dibuka sebagai tempat wisata,  kondisinya masih belum terlalu bagus.  Hanya ada beberapa wahana mainan anak seperti ayunan dan prosotan yang menjadi minat masyarakat untuk berkunjung. Namun begitu,  pengunjung yang datang lumayan ramai,  apalagi  saat hari Minggu, atau di hari Lebaran.

Seiring berjalannya waktu,  Telaga Silating pun semakin dipercantik dengan pembangunan di beberapa sisinya. Pamasangan paving block di pinggiran danau membuat pengunjung lebih nyaman mengitari danau karena tidak terganggu dengan tanah yang becek.  Beberapa gazebo yang dilengkapi dengan susunan kursi besi di dalamnya dapat dimanfaatkan pengunjung untuk duduk-duduk menikmati pemandangan dan udara sejuk Silating. Tak ketinggalan pembuatan patung-patung binatang yang cukup menarik sebagai latar belakang untuk berfoto.  

Akses menuju obyek wisata ini cukup mudah, calon pengunjung bisa menukan papan bertuliskan Obyek Wisata Telaga Silating di pinggir jalan raya jalur Pemalang-Purwokerto. Lokasi tepatnya sekitar 1 km dari pinggir jalan raya, masuk melalui jalan desa yang lebih sepi kendaraan. 

Dengan membayar tiket yang cukup murah, berkisar antara 3.000 hingga 7.000 pengunjung bisa dengan puas menikmati keasrian Telaga Silating. Area bermain anak seperti prosotan, ayunan,  dan permainan lain yang terletak di bawah pohon rindang, membuat kita betah berlama-lama duduk di sini. 

Bagi pengunjung remaja, jika ingin menguji adrenalin, bisa menaiki wahana flying fox yang terpasang melintas di atas danau. Selain itu, terdapat pula wahana untuk mini Go-car di Telaga Silating ini. Namun,  karena beberapa alasan,  kondisinya masih belum sempurna sehingga pengoperasiannya pun belum maksimal. 


Ada sebuah cerita rakyat yang diyakini oleh masyarakat tentang Telaga Silating ini.  Konon katanya Telaga Silating adalah bekas telapak kaki Bima (raksasa). Karena bentuk dari danau ini memang seperti telapak kaki kiri (jika dilihat dari atas),  lengkap dengan jempol dan jari yang paling kecil.  Menurut cerita yang beredar, kaki kanan dari sang raksasa terletak di sisi lain Desa Sikasur berjarak sekitar 1 km dari Telaga Silating.  Namun,  karena posisinya terpencil dan berada di tengah sawah, keadaanya berbeda dengan Telaga Silating,  hanya berupa kubangan air di tengah persawahan.

Namanya cerita rakyat,  tentu tidak bisa dipastikan kebenarannya. Namun,  cukup menarik sebagai bumbu akan keberadaan telaga ini. 

Di bagian yang mirip jempol kaki, airnya sangat jernih,  biasa digunakan untuk arena berenang bagi pengunjung. Berbeda dengan bagian yang mirip telapak kaki,  airnya sekarang tidak terlalu jernih seperti dulu. Banyak lumut yang membuat air terlihat berwarna hijau. Meski demikian, pengunjung bisa menaiki wahanan bebek air yang disediakan pihak pengelola untuk menyusurinya. Walaupun tetap ada juga beberapa anak yang berenang di pinggiran area ini.
Foto-foto : Dokumen Pribadi

Pembangunan objek wisata yang semakin memjamur di lain daerah,  tak dipungkiri membuat Telaga Silating kalah pamor. Pengunjung yang datang semakin berkurang.  Hanya pada hari Minggu, Telaga Silating terlihat sedikir ramai. Pemerintah telah berupaya agar Telaga Silating tetap memiliki daya tarik. Seperti di beberapa kesempatan,  pengelola mengadakan Festival Menangkap Ikan dan panggung hiburan.  Acara yang cukup ampuh untuk membuat Telaga Silating menjadi ramai pengunjung. 

Semoga ke depannya Telaga Silating tetap diminati oleh pengunjung. Kondisi di beberapa titik yang mengalami kerusakan karena dimakan usia, semoga dapat segera diperbaiki agar tetap layak menjadi tempat wisata lokal yang menarik untuk dikunjungi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW BUKU THE POWER OF DASTER

HADIAH UNTUK RESTU

PILIH PUNYA HUTANG ATAU PIUTANG?