ME TIME BAGI IBU RUMAH TANGGA

Foto : Pixabay

Rutinitas, hal yang kadang membuat bosan.  Tetapi,  mau tidak mau kita harus menjalaninya.  Ya,  begitulah hidup.  Dimulai dari bangun tidur di waktu pagi hingga bertemu gelap malam untuk mengakhiri hari.  Aktivitas yang nyaris sama setiap harinya sedikit banyak membuat kita jenuh. Terkadang mood pun berubah menjadi tidak baik saat rasa bosan melanda.  

Ingin rasanya pergi ke suatu tempat yang jauh di mana semua hal tampak berbeda.  Bertemu orang-orang berbeda,  melakukan hal yang berbeda,  berada di tempat yang damai dan indah.  Ah,  apakah itu yang terlintas di pikiran? 

Mungkin saat itulah kita butuh refreshing. Mengisi kembali semangat yang terkikis oleh rasa bosan dan jenuh.  Namun, apakah refreshing harus pergi ke suatu tenpat yang jauh, indah, dan damai?  Tentu saja tidak.  Refreshing yang paling sederhana adalah me time.  

Me time bisa dilakukan di rumah,  tidak perlu pergi jauh. Apa gunanya pergi bertamasya jika malah membuat capek setelahnya? Me time yang bertujuan agar semangat hadir kembali malah membuat kita kelelahan dan menambah "pekerjaan rumah" baru di rumah. Biasanya ketika ditinggal bepergian,  rumah menjadi sedikit tidak terurus bukan?  

Memang pilihan me time masing-masing orang berbeda.  Ada yang memang hobi travelling --pergi ke tempat wisata bersama keluarga--, jalan-jalan menghabiskan waktu untuk cuci mata di pusat perbelalanjaan,  atau melakukan hal asyik lain di luar rumah. Hal itu sah-sah saja jika merupakan pilihan dan hobinya.  

Berbeda dengan beberapa orang yang memang malas bepergian. Mereka lebih senang menikmati me time-nya di rumah.  Melakukan hal-hal yang bisa menghilangkan sejenak kebosanan yang melanda. 

Semua orang butuh me time, aku rasa begitu.  Siapa pun dia. Entah itu orang yang bekerja di perkantoran,  bekerja di rumah sendiri sebagai wiraswasta, dan sederet profesi lain.  Yah,  tak terkecuali ibu rumah tangga sepertiku. Mungkin ada yang mengira bahwa ibu rumah tangga yang hanya menghabiskan waktu di rumah tidak akan mengalami kebosanan. Pekerjaannya pun tidak capek, karena hanya sekitar rumah saja.  

Ehm,  itu salah besar.

Ibu rumah tangga adalah salah satu orang yang paling membutuhkan me time. Pekerjaan domestik rumah tangga yang sama setiap harinya, melihat pemandangan yang hanya itu-itu saja,  dan tugas wajibnya "momong anak" dengan berbagai dramanya, sangat rawan membuat ibu rumah tangga mengalami kejenuhan. Hal ini tentu berimbas kepada moodnya yang berpengaruh langsung terhadap caranya mendidik anak. 

Ada ungkapan yang menyebutkan bahwa anak bahagia jika ibu bahagia. Jadi,  apa jadinya jika ibu tidak bahagia?  Mengasuh anak pun akan selalu diiringi dengan emosi,  kesalahan kecil yang anak  lakukan akan terlihat besar. Marah,  jengkel,  bete, tak henti-hentinya merasuki diri.  Sungguh sangat disayangkan jika itu terjadi.  Anak akan menerima akibat buruknya.  Padahal,  mereka tidak tahu apa duduk perkaranya.

Jadi, me time bagi ibu rumah tangga itu penting, agar anak dan rumah selalu menerima aura positif darinya. Tetapi,  masalah akan muncul jika keinginan me time terganggu dengan hadirnya anak-anak, --apalagi balita yang belum bisa ditinggal pergi--.  Mungkin beberapa tips berikut bisa menjadi pertimbangan ketika ingin melakukan me time. 

1. Bicarakan dengan suami.  

Komunikasi adalah hal terpenting dalam keluarga.  Masalah apa pun yang dihadapi salah satu anggota keluarga, harus dipecahkan bersama. Misalnya urusan me time ini.  Seorang istri hendaknya memberitahukan apa yang menjadi keinginannya untuk menghabiskan me time.  Suami yang baik pasti akan menurutinya,  tentunya jika hal itu wajar dan dapat dipenuhi tanpa mengorbankan yang lain.  Meminta tolong untuk memandikan anak agar dirinya bisa duduk sejenak menikmati teh hangat mungkin bisa menjadi salah satu contohnya. 

Me time sederhana yang imbasnya bisa membuat ibu lebih bahagia.  Itu pun tidak perlu setiap hari menyuruh ayah memandikan anak bukan? 

2. Turunkan standard me time

Me time tidak harus pergi bertamasya ke tempat yang jauh.  Melakukan hobi di rumah seperti membuat kue,  membaca buku,  atau hal lain pun bisa menjadi pilihan. Tidak memaksakan kehendak agar me time yang dilakukan adalah hal yang "wah" adalah salah satu kunci kebahagiaan.  Tidak ada rotan,  akar pun jadi.  Tidak jalan-jalan bertamasya, bersilaturahim ke rumah tetangga pun jadi. 

Begitulah,  yang terpenting adalah tujuan me time itu sendiri. Apakah sudah tercapai atau belum.  Bukan apa yang dilakukan saat me time

3. Positif thinking.

Tidak semua yang kita inginkan terwujud. Keinginan me time kadang pun berbenturan dengan keadan yang mengharuskan kita melakukan rutinitas seperti biasa. Jika sudah begitu,  positif thinkinglah yang harus kita lakukan.  

Berpikir,  mungkin belum saatnya bersantai, atau mungkin besok aku baru bisa melakukannya. Dengan berpikir positif,  perasaan kecewa akan bisa dihindari.

5. Pilih waktu yang tepat 

Agar me time bisa dilakukan,  pilih waktu yang tepat agar apa yang ingin dilakukan bisa terlaksana. Mungkin ketika anak sudah tertidur,  atau ketika anak sedang bermain di rumah teman. 

5. Tidak egois

Keinginan me time yang menggebu tentunya tidak harus selalu mengorbankan keadaan lain.  Mungkin ada anak-anak yang benar-benar tidak mau ditinggal oleh ibunya. Ingin selalu berdekatan denga ibunya.  Jika sudah begitu, ubahlah me time menjadi we time.  

Yah,  lakukan hal menyenangkan bersama anak-anak dan suami. Menonton film keluarga bersama,  bermalas-malasan di kasur, bercanda sambil menikmati camilan bersama,  dan sebagainya. Yakinlah, itu akan jauh lebih menimbulkan perasaan bahagia jika dibandingkan menghabiskan waktu sendiri.  

So, ibu-ibu, lakukan me time jika diperlukan. Namun,  tetap utamakan skala prioritas.  Kebahagiaan sesungguhnya bukan milik sendiri, yang terpenting adalah kebersamaan.  

Kalau aku sendiri,  bisa menyalurkan ide lewat tulisan di tengah malam saat anak tidur atau menyetrika segunung pakaian tanpa ada yang menganggu pun menjadi me time yang asyik. Bagaimana dengan me time kalian? 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW BUKU THE POWER OF DASTER

HADIAH UNTUK RESTU

PILIH PUNYA HUTANG ATAU PIUTANG?