TRADISI TILIK BAYI



Tradisi tilik bayi (Bahasa Jawa), atau menjenguk bayi yang baru lahir adalah hal yang umum dilakukan di masyarakat. Jika ada ibu yang baru melahirkan, saudara, tetangga, dan teman-teman, pasti akan banyak yang datang menjenguk. Lazimnya yang dilakukan saat menjenguk bayi, ada buah tangan yang dibawa. Suatu kebiasaan yang baik dan patut untuk dilakukan. 

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menjenguk bayi. 

1. Niatkan ibadah. 

Menjenguk bayi tentunya akan sangat membahagiakan bagi ibu yang baru melahirkan. Selain sebagai teman ngobrol, menjenguk bayi akan membawa kebahagiaan  tersendiri karena si ibu merasa diperhatikan. Entah itu sebagai saudara, tetangga, atau sebagai teman. Hal ini tentu membuat hubungan silaturahmi menjadi lebih erat. 

Oleh karenanya, niatkanlah ajang menjenguk bayi ini sebagai ibadah karena telah membawa kebahagiaan bagi ibu yang baru saja melahirkan. 

2. Pilih waktu yang tepat. 

Ketika kita akan menjenguk bayi, usahakan memilih waktu yang tepat. Pilih waktu yang sekiranya tidak menganggu tuan rumah. Mungkin, ibu yang melahirkan masih pemulihan jika ia melahirkan dengan cara cesar. Jadi alangkah baiknya jika menjenguk ketika kondisi ibu sudah lebih baik.
 
Atau, bisa pula memilih waktu dari segi kebiasaan. Misalnya tidak menjenguk ketika jam repot seperti saat waktunya memandikan bayi. Menjenguk bayi di waktu santai tentu akan lebih baik karena kita bisa santai mengobrol tanpa harus menganggu "kerepotan" yang sedang dilakukan.
 
3. Buah tangan untuk ibu dan bayi. 

Pernah membaca sebuah tulisan dari akun Bunda Kaska, alangkah baiknya jika membawa buahbtangan tidak semata untuk bayi, namun perlu juga membawa buah tangan untuk ibunya, semisal makanan. Karena, kondisi ibu baru melahirkan dan menyusui biasanya membutuhkan banyak asupan makanan. Selain sebagai penambah tenaga, makanan bagi ibu menyusui bisa menjaga  mood selalu baik. 

4. Tidak memaksakan diri. 

Ketika kita berniat menjenguk bayi, namun saat itu pula kita sedang tidak ada dana untuk membawakan buah tangan, tidak perlulah memaksakan diri membawa barang di luar kemampuan. Ibu yang baru melahirkan sudah meeasa senang dengan kedatangan kita tanpa perlu membawa barang berlebihan. 

5. Ikhlas dan tidak mengharapkan imbalan. 

Pernah saya mendengar cerita, ketika ada saudara sebut saja A  menjenguk tetangganya sebut saja B yang baru melahirkan. Si A datang dengan membawa buah tangan. Tak lama kemudian si B ini mencibir kedatangan A di belakangnya. Si B merasa apa yang dibawa A tidak sepadan. Usut punya usut, ternyata dulu si B pernah menjenguk A dan membawa barang ini dan itu. Si B beranggapan jika dulu dia menbawa barang ini dan itu, maka A harus membawa barang yang sama. 

Dari kejadian ini jelas si B berarti tidak ikhlas saat dulu menjenguk A. Padahal, menjenguk bayi bukan masih balik atau tidaknya buah tangan, yang terpenting adalah silaturahmi dan keikhlasan. 

6. Tidak bicara yang menyinggung. 

Saat menjenguk bayi baru lahir sebaiknya tidak membicarakan hal yang bisa menyinggung perasaan ibu yang baru melahirkan. Misalnya saja mengomentasi kondisi bayi, entah itu fisik atau cara ibu merawat dan memperlakukan bayinya. Masalah sepele namun bisa jadi akan menyinggung ketika apa yang dilakukan ibu terhadap bayinya dikomentari dengan kurang baik. 

Lebih baik pilih topik pembicaraan yang membuat ibu senang, seperti bertukar pengalaman atau berbagi ilmu pengasuhan tanpa menggurui. Tunjukan pula rasa antusis saat mendengar ibu melahirkan yang bercerita tentang proses melahirkan yang baru saja dialaminya. 

7. Tidak menyentuh dan mencium bayi. 

Kondisi bayi baru lahir tentu memiliki kulit yang masih sangat sensitif, sedangkan kita ketika datang menjenguk bisa jadi membawa kuman di tubuh kita. Menyentuh atau bahkan mencium bayi sembarangan tentu bukan hal yang baik, terlebih jika tanpa izin orang tuanya. Akan lebih baik jika kita mengambil jarak dengan si bayi dan melihat seperlunya saja. 

Tradisi tilik bayi bisa jadi membawa pahala bagi kita yang melakukannya jika dilakukan dengan niat yang baik tanpa mengharap imbalan. Tanpa diharapkan, perbuatan baik akan mendatangkan kebaikan pula bagi kita yang melakukannya dengan ikhlas. Selain itu, perlu juga memperhatikan beberapa hal di atas agar kedatangan kita juga membawa kebahagiaan bagi tuan rumah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW BUKU THE POWER OF DASTER

HADIAH UNTUK RESTU

PILIH PUNYA HUTANG ATAU PIUTANG?