PUISI
ZAMAN EDAN
Ketika nafsu setan telah dituruti
Lupa sudah ikatan janji suci
Kenikmatan semu bernama birahi
Bersatu padu tenggelamkan nurani
Ketika syahwat menguasai jiwa
Tak peduli besarnya dosa
Sekumpulan anak adam asyik berpesta pora
Tak tahu lagi di mana Tuhan berada
Ketika harta tak lagi berguna
Jiwa-jiwa sakit bergelimang dunia
Bergumul liar berpuas rasa
Tak sadar, iblis tengah tertawa
Edan, sungguh zaman edan
Surga dunia berselimut kemaksiatan
Tak jadi soal berzina di jalan
Aduhai, kemaksiatan begitu menawan
Edan, sungguh edan
Manusia-manusia berhati setan
Berbangga berlomba menuhankan kepuasan
Mereka lalai akan kebinasaan
Oleh : Anisa Sustianing
Pemalang, 16 Maret 2021
***
Sebuah puisi untuk memenuhi tugas ke dua Reading Challange Odop 9. Puisi tersebut terinspirasi dari buku bertema sosial yang menjadi syarat agat bisa lulus di pekan ke dua RCO ini. Buku yang aku pilih berjudul "20 Ciri Zaman Edan dan 20 Langkah Menghadapinya". Sebuah buku yang berisi atau menggambarkan tentang beberapa kondisi yang menjadi ciri akhir zaman. Kerusakan moral di masyarakat, banyaknya huru-hara yang terjadi, serta kondisi "mengerikan" lain yang patut disebut ciri-ciri zaman edan.
Dalam salah satu bab di buku tersebut disebutkan bahwa ciri zaman edan adalah hiburan maksiat yang merajela dan perzinaan di mana-mana. Sebuah kondisi yang sesuai dengan Hadits Rasul,
Dari Abu Hurairah, ujarnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Demi Tuhan yang menggenggam diriku, umat ini tidak akan binasa sampai kelak terjadi seorang laki-laki mendatangi seorang perempuan, lalu menidurinya di jalanan, sedangkan orang-orang yang baik di antara mereka pada saat itu berkata: 'Alangkah baiknya saya bersembunyi di balik pagar'." (HR. Abu Ya'la)
Na'uzubillahiminzalik, sungguh kondisi masyarakat yang sangat rusak. Semoga Allah selalu membimbing kita di jalan-Nya dan meneguhkan iman dan islam kita hingga akhir hayat. Aamiin.
#RCO9
#OneDayOnePost
#ReadingChallangeODOP9
Jleb banget puisinya, zaman edan harus kuat-kuat jaga iman yak. Makasih Mbak.
BalasHapusMakasih Mba Pebri :)
BalasHapus